Legenda AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, akhirnya kembali berbicara soal kondisi klub setelah cukup lama memilih diam. Dalam wawancara eksklusif bersama La Gazzetta dello Sport yang kemudian dikutip oleh MilanNews, Ibrahimovic menyampaikan dua pesan utama: refleksi atas perannya di manajemen dan pandangannya terhadap dinamika baru di dalam tim.
Sebagai penasihat senior, Ibrahimovic menegaskan bahwa dirinya tetap berkomitmen menjalankan peran seperti yang telah disepakati sejak awal. Namun, dia mengakui sempat melangkah terlalu jauh dalam masa transisi klub musim lalu.
“Peran saya tidak berubah, selalu sama. Saya mewakili pemilik,” ujar Ibrahimovic. “Tahun lalu saya melakukan lebih dari yang seharusnya. Tidak ada yang meminta, saya yang merasa ingin melakukannya, tapi saya tidak menyukainya.”
Baca Juga: HIGHLIGHT SERIE A GW-2 LECCE VS AC MILAN
Pernyataan itu dinilai sebagai bentuk introspeksi Ibrahimovic bahwa dirinya sempat terlibat terlalu dalam dalam hal-hal yang seharusnya bukan wewenangnya. Kini, dengan struktur organisasi yang lebih jelas, ia tampak lebih siap menyesuaikan diri dengan tanggung jawab yang ada.
Ibrahimovic juga menyinggung kehadiran Igli Tare, sosok baru di manajemen yang kini memiliki peran penting dalam menjaga komunikasi antara pemain dan pelatih. Ia menilai kehadiran Tare sebagai langkah tepat dari klub.
“Klub telah menambahkan apa yang hilang: sekarang ada sosok yang selalu berhubungan dengan pemain dan pelatih, yaitu Igli Tare, dan ia melakukannya dengan baik,” katanya.
“Selama masa persiapan, dia adalah yang terbaik. Kemudian sempat absen sebulan, dan sekarang harus kembali ke performa terbaik.”
Dalam bagian lain wawancara, Ibrahimovic juga berbicara soal perubahan mentalitas pemain Milan saat ini, terutama setelah kesuksesan meraih gelar Scudetto.
“Ketika kami memenangkan Scudetto, saya bisa katakan bahwa dia (maksudnya pemain Milan) memenangkannya sendirian. Sekarang berbeda, ego seorang juara lebih sedikit,” ujarnya.
Meski sudah tak lagi bermain, Ibrahimovic tetap menjadi figur penting di balik layar AC Milan. Komentarnya kali ini menunjukkan upaya untuk menegaskan keseimbangan antara ambisi pribadi, struktur manajemen, dan kebutuhan tim — sesuatu yang selama ini menjadi ciri khas perjalanan profesionalnya.
