Wajah Berbeda
Pertandingan itu sendiri menghadirkan dua wajah West Ham yang berbeda. Penampilan tim berfluktuasi antara momen bagus dan buruk. Ketiga gol yang dicetak pun datang dari bola-bola yang berbelok arah secara beruntung menuju pencetak gol. Burnley sempat unggul melalui sundulan Zian Flemming dan mengendalikan alur permainan. Baru pada menit ke-44 West Ham menghasilkan tembakan pertama yang tepat sasaran, melalui sundulan Callum Wilson usai tembakan Crysencio Summerville diblok. Tanpa gol penyama kedudukan Wilson itu, sang tim mungkin sudah disambut siulan kemarahan pendukungnya saat jeda.
Babak kedua tidak langsung menunjukkan reaksi positif. Hingga menit ke-74, ancaman berarti hanya datang dari dua tembakan Lucas Paqueta yang kembali berhasil diblok. Namun, permainan berubah drastis pada menit-menit akhir. Kiper Burnley Martin Dubravka yang gagal menahan bola memberikan hadiah kepada pemain pengganti Tomas Soucek yang mencetak gol kedua pada menit ke-77, diikuti Kyle Walker-Peters yang memanfaatkan situasi serupa untuk gol ketiga pada menit ke-87. Gol konsolasi Josh Cullen di akhir laga sudah terlalu terlambat untuk mengubah hasil, sementara para pendukung West Ham pun merayakan kemenangan berharga ini.
Statistik turut membenarkan performa yang lebih baik. Ini adalah pertama kalinya mereka mencetak tiga gol dalam dua laga beruntun sejak Maret 2024, dengan nilai ekspektasi gol (xG) 3.02 yang menjadi catatan terbaik mereka sepanjang 2025. Meski demikian, Nuno memilih untuk bersikap rendah hati. “Saya pikir itu langkah kecil,” katanya. “Ini hari lain di mana kami telah mencapai sesuatu yang sangat berarti di Stadion London. Tapi kami tidak akan terlena.” Saat diwawancarai Sky, ia menegaskan, “Ini tentang mencoba untuk berkembang sebagai sebuah tim. Sebagai sebuah tim, kami menunjukkan langkah-langkah kecil – tetapi langkah ke arah yang benar.”


