Paham Dilema Newcastle
Rooney memahami dilema Newcastle. Aturan Financial Fair Play dan Profitability and Sustainability Rules (PSR) mungkin justru membuat penjualan Isak menjadi solusi cerdas.
“Perbedaannya sekarang – dengan semua fair play keuangan dan PSR – bagi Newcastle mungkin menguntungkan mereka untuk menjualnya guna membebaskan uang, mendatangkan lebih banyak pemain dan benar-benar membuat skuad sedikit lebih kuat.”
Bagi Isak sendiri, ini adalah peluang emas. “Bagi Isak, ini juga merupakan kesempatan untuk bergabung dengan Liverpool, yang baru saja menjuarai Liga Primer. Ini adalah kesempatan yang sangat besar baginya.”
Rooney tahu betul bagaimana rasanya menjadi pusat sorotan transfer. Saat masih membela Manchester United, namanya sempat dikaitkan dengan rival bebuyutan, Manchester City. Reaksi fans begitu keras hingga segerombolan orang berselimut kegelapan mendatangi rumahnya dini hari.
“Sulit, ada sekelompok pemuda berbalaklava di luar rumah saya pada pukul 3 dini hari,” kenangnya. “Menakutkan. Coleen sedang duduk menyusui Kai, lalu dia membangunkanku, menelepon polisi, dan aku turun. Yang tidak mereka tahu adalah aku akan pergi keesokan paginya untuk menandatangani kontrak baru.”