Wayne Rooney membagikan pengalaman unik seputar fasilitas tandang yang pernah dihadapinya selama karier sepak bolanya. Menurut mantan kapten timnas Inggris itu, ruang ganti Chelsea kerap terlalu panas, sementara Anfield milik Liverpool justru terkenal sangat dingin. Namun pengalaman paling mengejutkan terjadi di kandang Sunderland, dimana kebocoran toilet di lantai atas menyebabkan genangan air yang mengenai pakaian para pemain Manchester United.
Wayne Rooney juga mengungkapkan berbagai gangguan yang sengaja dibuat untuk mengusik konsentrasi tim tamu. “Kami menyalakan kembang api di luar hotel di berbagai tempat,” katanya. Salah satu insiden paling berkesan terjadi saat menginap di Birmingham, ketika pertunjukan kembang api di atap hotel secara tak terduga membangunkan seluruh pemain tepat tengah malam.
Kembali ke mantan klub disebutnya sebagai pengalaman paling emosional. Saat pertama kali kembali ke Goodison Park bersama Manchester United, ayahnya bahkan memilih tidak menonton pertandingan tersebut. “Ayah saya tahu saya akan dikritik habis-habisan,” kenang pria 39 tahun itu.
BACA JUGA: Sergio Busquets Resmi Pensiun dari Lapangan Hijau
Rooney juga menyoroti perubahan taktis modern yang dipengaruhi analisis statistik. “Pemilik menginginkan xG tinggi karena mereka berpikir jika Anda memiliki xG tinggi, Anda memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan permainan,” katanya. Ia mencontohkan bagaimana pemain seperti Frank Lampard yang kerap mencetak gol dari luar kotak akan memiliki nilai xG rendah, meski faktanya mampu mencetak sekitar 200 gol sepanjang karier.
Mengenai insiden kartu merah Hugo Ekitike usai merayakan gol dengan melepas kaus, Rooney bersikap memahami. “Dia terlalu terbawa emosi,” ujarnya. Meski mengakui tindakan itu tidak tepat, ia justru mengapresasi ekspresi kebahagiaan spontan yang jarang terlihat di era VAR.
