Wasit Anthony Taylor Bongkar Dampak Pelecehan terhadap Keluarga dan Mental

Wasit terkemuka EPL Anthony Taylor mengungkapkan betapa budaya “ekspektasi kesempurnaan” terhadap para wasit telah memengaruhi kehidupannya. Dalam wawancaranya, Taylor mengaku keluarganya kini memilih untuk tidak lagi menonton pertandingannya menyusul berbagai insiden pelecehan yang dialaminya.

Untuk pertama kalinya, wasit berusia 46 tahun itu berbicara terbuka tentang pengalaman traumatis ketika menjadi sasaran kemarahan suporter Roma. Hal itu terjadi di bandara saat dirinya sedang bersama keluarganya pasca-final Liga Eropa 2023. Taylor mengungkapkan bahwa situasi tersebut membuatnya kerap merenung, “Apakah semua ini sepadan?”. Namun ia tetap meyakini bahwa menjadi wasit tingkat tinggi adalah “salah satu pekerjaan terbaik di dunia.”

Wasit yang telah 15 tahun berkarier di Liga Premier ini menyoroti bagaimana pendekatan sepak bola modern yang mengutamakan ‘menang dengan segala cara’ berdampak buruk pada kesehatan mental dan performa wasit. Insiden dengan manajer Roma Jose Mourinho usai final 2023 menjadi contoh nyata, dimana Taylor disebut sebagai “aib” dalam konferensi pers sebelum konfrontasi di area parkir – yang berujung pada hukuman larangan empat pertandingan untuk pelatih asal Portugal tersebut.

“Itulah situasi terburuk yang pernah saya alami dalam hal pelecehan,” kenang Anthony Taylor. “Bukan hanya karena saya sedang bepergian bersama keluarga saat itu, tetapi juga karena hal itu menyoroti dampak perilaku seseorang terhadap orang lain. Bahkan dalam pertandingan seperti itu, di mana sebenarnya tidak ada kesalahan besar dalam permainan.”

BACA JUGA: Vitinha: Dari Kegagalan di Wolves Menuju Puncak Ballon d’Or 2025

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru