Uriah Rennie, Pelopor Wasit Kulit Hitam di Sepak Bola Inggris

Dunia sepak bola berduka atas meninggalnya Uriah Rennie pada usia 65 tahun. Wasit kulit hitam pertama Liga Premier ini meninggalkan warisan besar. Ia dikenal sebagai pelopor yang membuka jalan bagi keragaman dalam sepak bola Inggris modern.

Selama kariernya yang gemilang (1997-2008), Rennie memimpin lebih dari 300 pertandingan liga, termasuk 175 laga di Liga Premier. Debut bersejarahnya terjadi pada 1997 saat memimpin pertandingan Derby County melawan Wimbledon, mencatatkan namanya dalam sejarah sepak bola Inggris.

“Kami sangat berduka atas kepergian mantan ketua dan wasit pelopor kami,” tulis Asosiasi Sepak Bola Daerah Sheffield & Hallamshire dalam pernyataan resmi. “Uriah mendobrak batasan, membentuk komunitas sepak bola kita, dan menginspirasi generasi mendatang.”

Perjalanan hidup Rennie penuh inspirasi. Lahir di Jamaika, ia dibesarkan di kawasan Wybourn, Sheffield sejak kecil. Memulai karier wasit pada 1979 dari level lokal, tekadnya membawanya ke puncak sepak bola Inggris.

BACA JUGA: Kylian Mbappe Cetak Sejarah, Prancis Taklukkan Jerman dalam Drama VAR

Baru-baru ini, Rennie menunjukkan ketangguhan lain dengan belajar berjalan lagi setelah menderita kelumpuhan dari pinggang ke bawah akibat kondisi langka.

Leon Mann dari Football Black List menyatakan: “Berita sangat menyedihkan tentang kepergian seorang pelopor wasit kulit hitam yang menjadi pemimpin dalam permainan ini. Kita berutang banyak pada mereka yang membuka pintu.”

Di luar lapangan hijau, Rennie aktif sebagai hakim di Sheffield sejak 1996 dan giat berkampanye untuk kesetaraan, inklusi olahraga, kesehatan mental, dan pembangunan komunitas. Pemegang gelar master administrasi bisnis dan hukum ini dianugerahi gelar doktor kehormatan oleh Universitas Sheffield Hallam pada November 2023.

“Uriah tidak boleh dilupakan,” tambah Mann. Warisannya sebagai pembuka jalan bagi wasit dari latar belakang minoritas akan terus dikenang, sementara komitmennya pada pengembangan komunitas tetap menjadi inspirasi bagi generasi penerus.

Sepak bola Inggris kehilangan salah satu tokoh transformatifnya. Ya, seorang yang tidak hanya memimpin pertandingan, tetapi juga memimpin perubahan sosial melalui olahraga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru