Sebuah kejutan mengguncang Etihad Stadium setelah kemenangan meyakinkan Manchester City atas Bournemouth. Bukan aksi memukau di lapangan atau Kevin De Bruyne yang menjadi sorotan utama, melainkan sebuah ultimatum tegas dari Pep Guardiola.
Pelatih asal Spanyol tersebut mengancam akan meninggalkan City jika ia dipaksa bekerja dengan skuad yang terlalu besar musim depan.
Kontrak baru Guardiola yang diteken akhir tahun lalu seharusnya menjaganya di klub hingga 2027. Namun, pernyataan terbarunya menyiratkan kegelisahan serius.
Ia mengaku “mustahil” baginya untuk tidak menyertakan pemain dalam daftar skuad pertandingan, seperti yang dialami James McAtee, Savinho, dan Rico Lewis saat City menaklukkan Bournemouth 3-1 di Liga Primer pada hari Selasa.
BACA JUGA:Â Insiden Flare di Maguwoharjo, PT LIB Tegaskan Akan Lakukan Penindakan
KOMENTAR GUARDIOLA
Guardiola secara eksplisit menyatakan ketidaknyamanannya.
“Saya mengatakan kepada klub bahwa saya tidak menginginkan itu,” ujar Guardiola setelah pertandingan. “Saya tidak ingin meninggalkan lima atau enam pemain di tribun, saya tidak menginginkan itu, saya akan berhenti. Buat skuad yang lebih pendek, saya akan bertahan.”
“Mustahil bagi saya untuk membiarkan pemain saya di tribun, karena mereka tidak bisa bermain. Saya tidak ingin memiliki 24, 25, 26 pemain saat semua orang fit.”
“Jika saya cedera, saya tidak beruntung. Kami memiliki beberapa pemain akademi, dan kami bisa menggunakannya. Kami tidak dapat mempertahankan emosi klub, jiwa tim, menciptakan hubungan lain satu sama lain yang sedikit hilang musim ini.”
Pernyataan ini sontak membayangi malam yang seharusnya berpusat pada penampilan terakhir Kevin De Bruyne bersama City di Etihad. City, yang tampil gemilang pasca kekalahan di final Piala FA dari Crystal Palace, bersiap untuk membangun kembali tim musim panas ini.
Namun, ancaman Guardiola secara langsung menantang manajemen klub. Mereka tampaknya harus berjalan sesuai keinginan sang manajer, atau pelatih jenius asal Spanyol tersebut akan memilih hengkang.