Dia juga menjelaskan bahwa sejak kebobolan lebih dulu langsung melakukan perubahan taktik dari formasi 4-4-2 menjadi 4-3-3. Namun, strategi itu tidak berjalan sesuai harapan.
“Saya minta lebih kuat di sayap. Perubahan di samping dilakukan karena Dewa United lebih kuat di tengah, tapi tetap saja susah menembus pertahanan lawan,” kata Marcos Santos.
“Kami kalah di tengah, terus kita juga coba 4 pemain di tengah tetapi tidak jalan. Mungkin kali ini memang bukan harinya Arema,” imbuhnya.
Selain faktor permainan, menurutnya absennya sejumlah pilar juga disebut mempengaruhi performa tim berjuluk Singo Edan itu.
“Ada tiga pemain yang cedera Valdeci Moreira, Adi Satryo, Achmad Maulana. Kemudian Betinho Filho akumulasi. Saya harus mengubah formasi dan ternyata lawan bagus berkualitas,” pungkas pelatih berusia 46 tahun itu.
Kini dia berharap kekalahan ini bisa menjadi pelajaran untuk bangkit pada laga selanjutnya pekan ke-6 BRI Super League 2025/26 melawan Persib Bandung ditempat yang sama, Senin (22/9) mendatang.