Transfer Juni: Antara Kepatuhan PSR dan Perubahan Strategi Klub

Tahun lalu, akhir Juni menjadi momen sibuk bagi klub-klub Liga Premier yang berlomba mematuhi aturan Profit and Sustainability Rules (PSR). Beberapa kesepakatan transfer pemain muda antar klub papan atas—yang dituding sebagai “pertukaran kreatif”—ramai terjadi. Namun, tahun ini, suasana justru terasa lebih sepi.

Apa yang Berbeda Tahun Ini?

Menurut Kieran Maguire, pakar keuangan sepak bola, klub-klub kini lebih berhati-hati. “Klub sadar bahwa peraturan Liga Premier ketat. Mereka tak mau terjebak dalam situasi di mana harus menjual pemain penting hanya untuk memenuhi PSR,” jelasnya.

Tahun lalu, sekitar £245 juta dihabiskan untuk pemain akademi dalam beberapa hari menjelang 30 Juni. Contohnya, pertukaran Tim Iroegbunam (£9 juta ke Aston Villa) dan Lewis Dobbin (£9 juta ke Everton), serta transfer Omari Kellyman (£19 juta ke Chelsea) dan Ian Maatsen (£37,5 juta ke Villa). Namun, tahun ini, hanya sedikit klub yang aktif di akhir Juni, dan hampir tidak ada transfer pemain lokal dengan nilai besar.

BACA JUGA: Masa Depan Bryan Mbeumo di Brentford: Antara Kesetiaan dan Ambisi

Mengapa Tidak Ada “PSR Rush” Tahun Ini?

  1. Belajar dari Kesalahan Masa Lalu
    Klub menyadari bahwa menjual aset berharga—terutama pemain muda berbakat—hanya untuk memenuhi PSR bisa merugikan jangka panjang. “Anda mungkin kehilangan pemain yang sebenarnya ingin dipertahankan, dan harganya belum tentu menguntungkan,” kata Maguire.
  2. Menunggu Tahun Keuangan Baru
    Dengan tahun keuangan baru dimulai 1 Juli, klub lebih memilih menunda transaksi besar. “Mereka akan memiliki anggaran berbeda dan lebih fleksibel setelah batas PSR terlewati,” tambah Maguire.
  3. Perubahan Pola Transfer
    Jika tahun lalu ada banyak transaksi dalam negeri, tahun ini justru lebih banyak pembelian dari liga Eropa. Contohnya:
  • Liverpool membeli Milos Kerkez (£40 juta) dan Florian Wirtz (£100 juta).
  • Wolves merekrut Fer Lopez (£19 juta).
  • Bournemouth mendatangkan Adrien Truffert (£14,4 juta).
  • Manchester United mengamankan Matheus Cunha (£62,5 juta).

Chelsea dan “PSR Loophole”

Satu pengecualian adalah Chelsea, yang telah menyetujui transfer Joao Pedro (£60 juta) dari Brighton. Meski belum resmi, kesepakatan ini bisa dicatat dalam laporan keuangan 2024-25 karena prinsip persetujuan telah tercapai sebelum 30 Juni—sebuah celah aturan yang dimanfaatkan dengan cerdik.

Tren tahun ini menunjukkan bahwa klub-klub Premier League mulai meninggalkan praktik “panic buying” di akhir Juni. Alih-alih memaksakan penjualan pemain muda, mereka lebih memilih menunggu tahun keuangan baru atau mencari solusi jangka panjang.

Apakah ini pertanda bahwa aturan PSR mulai efektif mengendalikan pengeluaran klub? Atau justru strategi baru akan muncul di masa depan? Jawabannya mungkin baru terlihat di musim depan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru