Tottenham Hotspur Menolak Investor Asal Amerika Serikat

Tottenham Hotspur secara resmi menampik minat investasi dari konsorsium pimpinan pengusaha teknologi asal Amerika Serikat, Brooklyn Earick. Ini merupakan penolakan ketiga yang dikeluarkan dewan klub sejak hengkangnya ketua eksekutif Daniel Levy awal September lalu.

Dalam pernyataan resminya, Enic Sports & Developments Holdings Ltd—pemegang 87% saham klub—menegaskan bahwa “Tottenham Hotspur tidak untuk dijual dan Enic tidak ingin menjual sahamnya di klub tersebut.” Sumber dekat keluarga Lewis, pemilik mayoritas Enic, menyebut pendekatan ini sebagai “minat yang tidak diminta dan tidak perlu” yang tidak mengubah komitmen mereka untuk kesuksesan klub.

Earick sebelumnya memicu spekulasi dengan mengunggah gambar ruang ganti Stadion Tottenham disertai penghitung mundur 27 hari hingga 24 Oktober—batas waktu penawaran resmi menurut regulasi pengambilalihan Inggris. Sebelumnya, klub juga telah menolak pendekatan dari konsorsium Amanda Staveley dan Firehawk Holdings Limited.

BACA JUGA: Donald Trump Mengancam akan Pindahkan Pertandingan Piala Dunia 2026 ke Tempat yang Tak Aman

Manajer Thomas Frank mengaku mendapat jaminan stabilitas dari keluarga Lewis dan CEO Vinai Venkatesham. “Keluarga Lewis sangat transparan dan sangat jelas bahwa klub ini tidak untuk dijual,” ujarnya. Penolakan ini dianggap sebagai formalitas regulasi meski minat investasi terus berdatangan pasca-kepulangan Levy yang telah memimpin selama seperempat abad.

Tottenham sedang dalam masa transisi setelah memenangkan trofi pertama dalam 16 tahun pada Mei lalu. Meski dianggap sebagai aset menarik, kepemilikan klub tetap bersikukuh tidak akan melepas sahamnya meski berbagai konsorsium terus menguji keteguhan mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru