Pelecehan Rasial
Kasus ini menambah daftar panjang pelecehan rasial di dunia olahraga. Sebelumnya, bek Inggris Jess Carter mengungkapkan bahwa ia juga menjadi korban rasisme saat membela timnas di Euro 2025. Insiden itu membuat Lionesses menghentikan gerakan berlutut melawan rasisme, dengan alasan perlu cara lebih efektif untuk melawan diskriminasi.
Carter bahkan mengkhawatirkan rekan setimnya, Lauren James, akan menerima pelecehan serupa jika gagal dalam adu penalti melawan Swedia di Euro.
Di luar sepak bola, atlet seperti petenis Katie Boulter juga kerap menjadi sasaran ancaman daring. Boulter menyebut ancaman pembunuhan dan ujaran kebencian sudah menjadi “hal biasa” bagi para atlet, mendorong desakan untuk tindakan lebih tegas dari platform media sosial.