Toni Kroos, gelandang legendaris Real Madrid, kembali mengungkapkan pandangannya soal rivalitas Los Blancos dan Barcelona. Namun, kini ia membahas dari segi gaya bermain di bawah arahan Hansi Flick dan Carlo Ancelotti.
Dalam siniar ‘Einfach mal Luppen’ bersama saudaranya, Felix Kroos, mantan juara dunia ini membandingkan dua pendekatan manajerial yang kontras: disiplin ala Flick di Barca dan gaya santai Ancelotti di Madrid.
Kroos, yang pernah merasakan tangan dingin Flick saat menjadi asisten pelatih di tim nasional Jerman dan kemudian sebagai pelatih kepala, sangat memahami filosofi sang pelatih. Ia menyoroti bagaimana Flick tak segan-segan menghukum pemain yang melanggar aturan, khususnya soal ketepatan waktu.
BACA JUGA:Â Tottenham dalam Pembicaraan Lanjutan untuk Rekrut Thomas Frank
“Dengan Hansi, beberapa pemain dikeluarkan dari tim karena terlambat menghadiri rapat,” ungkap Kroos, seperti dikutip dari Sport. “Ini sudah terjadi beberapa kali di Barca.”
Terbukti, di Barcelona, Jules Kounde dikabarkan telah tiga kali dilarang bermain karena terlambat datang ke rapat tim, sementara Inaki Pena juga pernah dicadangkan dengan alasan serupa. Ini menunjukkan betapa seriusnya Flick dalam menerapkan kedisiplinan.
Namun, di sisi lain, Kroos menggambarkan suasana yang jauh berbeda di Real Madrid di bawah asuhan Ancelotti.
“Di Real Madrid, mereka pasti akan menertawakannya,” lanjut Kroos. “Sering kali, Anda tidak tahu siapa yang akan terlambat, pemain atau pelatih. Mentalitasnya berbeda, tidak membiarkan seseorang bermain karena mereka terlambat lima menit menghadiri rapat.”
Kroos sendiri tidak memihak salah satu di antaranya. Ia menegaskan bahwa kedua pendekatan tersebut memiliki kelebihan masing-masing.
“Mereka hanya berbeda. Keduanya bagus,” pungkas Kroos. “Bisa dibilang Flick adalah tipikal [orang] Jerman.”
