Suporter Newcastle Menjadi Korban Kekerasan Polisi di Prancis

Gunakan Gas Air Mata

Menanggapi laporan-laporan tersebut, polisi Marseille mengakui menggunakan “gas air mata dalam jumlah yang sangat terbatas” menyusul serbuan massa, namun membantah penggunaan kekuatan lainnya. Menurut pernyataan resmi mereka, “tidak ada kekerasan yang dilakukan dan operasi berjalan lancar. Tidak ada cedera atau keluhan yang dilaporkan setelah kejadian ini.”

Sementara itu, klub Marseille menyatakan bahwa seluruh sistem dan waktu penahanan telah “dipatuhi dengan ketat” sesuai arahan UEFA. Sistem untuk “menyambut” pendukung tandang disebut telah ditetapkan sebelum pertandingan melalui konsultasi dengan polisi, UEFA, dan Newcastle. Klub juga menyebut akses ke ruang tunggu tetap terbuka agar pendukung dapat “menggunakan toilet atau pergi ke tempat penjualan makanan ringan”. Toilet yang meluap sendiri diklaim akibat “tindakan vandalisme”, termasuk toilet yang “sengaja diblokir dan mekanisme penyiraman yang rusak”.

Di sisi lain, Asosiasi Pendukung Sepak Bola menyerukan agar Marseille dan pemerintah setempat harus “secara drastis meningkatkan ‘sambutan’ yang diberikan kepada pendukung tandang”. Seorang juru bicara memberikan “penghargaan bagi Newcastle United karena menentang perlakuan mengejutkan yang diterima pendukung mereka di Marseille”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru