Suporter Newcastle Menjadi Korban Kekerasan Polisi di Prancis

Newcastle United berencana menyampaikan protes resmi terkait insiden yang dialami para pendukungnya di Stade Velodrome. Menurut klub, para suporter menjadi sasaran “serangan tanpa pandang bulu oleh polisi”. Hal itu terjadi usai pertandingan Liga Champions melawan Marseille pada hari Selasa.

Rencana pengaduan akan diajukan secara formal kepada UEFA, pihak Marseille, serta kepolisian Prancis. Klub menilai aparat menerapkan “kekuatan yang tidak perlu dan tidak proporsional” dalam menangani suporter. Berdasarkan keterangan resmi, aparat keamanan disebut menggunakan kombinasi semprotan merica, tongkat, dan perisai. Tindakan ini digambarkan sebagai hal yang “tidak dapat diterima” oleh klub, yang dengan tegas “mengutuk keras perlakuan terhadap pendukung kami”.

Sebelumnya, para pendukung Newcastle telah ditahan di dalam stadion selama sekitar satu jam setelah pertandingan berakhir, sebagai bagian dari prosedur keamanan. Rencananya, mereka akan diantar dalam kelompok berjumlah 500 orang menuju metro untuk kembali ke Place de la Joliette—titik kumpul wajib yang ditetapkan polisi setempat.

Namun Newcastle melaporkan bahwa setelah kelompok pertama dilepaskan, polisi mulai menggunakan “kekuatan yang tidak perlu dan tidak proporsional untuk menghentikan sisa pendukung kami bergerak lebih jauh”. Banyak suporter tampak tertekan, khususnya di area concourse atas bagian tandang, di mana situasi sempat mencemaskan. Staf klub yang melaporkan masalah ini kepada polisi mengaku hanya mendapat respons terbatas.

BACA JUGA: Vitinha Hattrick, PSG Gasak Tottenham Di Liga Champions

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru