Stefano Lilipaly: Legenda Hidup yang Terus Berkarya

Di tengah gempuran pemain muda berbakat, nama Stefano Lilipaly tetap bersinar sebagai salah satu bintang paling konsisten di Liga 1. Winger berusia 35 tahun ini membuktikan bahwa kelas sejati tak mengenal batas usia. Pasalnya ia terus menjadi pilar penting bagi Borneo FC di musim kedelapannya berlaga di kompetisi tertinggi Indonesia.

Kontribusinya sebagai pemain pengganti dalam laga pekan ke-32 melawan Madura United FC menjadi bukti nyata kualitasnya. Masuk di menit ke-77, Stefano Lilipaly langsung mencetak gol penentu kemenangan 3-2. Hasil itu mengantarkan Borneo FC naik ke posisi kelima klasemen sementara dengan 52 poin. Performa gemilang ini melanjutkan catatan positif tim yang telah lima laga terakhir tak terkalahkan.

Statistik musim ini menunjukkan 5 gol dan 4 asis dari 22 penampilan, membuatnya hanya perlu satu kontribusi lagi untuk mencapai angka dua digit. Rekor tersebut merupakan sebuah pencapaian yang hampir selalu ia raih sepanjang karier Liga 1-nya.

Catatan mengesankan Lilipaly di kancah domestik dimulai sejak musim perdananya bersama Bali United di 2017. Meski saat itu “hanya” menyumbang 8 kontribusi (4 gol + 4 asis), musim berikutnya ia langsung melesat dengan 15 kontribusi (12 gol + 3 asis) di 2018. Konsistensinya terjaga di 2019 dengan 12 kontribusi (5 gol + 7 asis), sebelum puncak performanya bersama Bali United di 2021/22 dengan 6 gol dan 6 asis.

BACA JUGA: Nadeo Arga Winata, Penjaga Gawang Andalan Borneo FC

ANGIN SEGAR

Kepindahannya ke Borneo FC justru membawa angin segar bagi kariernya. Musim pertamanya bersama Pesut Etam langsung menghasilkan 18 kontribusi (8 gol + 10 asis). Sementara musim 2023/24 menjadi yang terbaik sepanjang karier dengan 28 kontribusi (11 gol + 17 asis). Ia juga mengantarkan Borneo FC finis pertama di Regular Series.

Total 188 pertandingan, 52 gol, dan 51 asis di Liga 1 sejak 2016 menjadikan Lilipaly sebagai salah satu pemain asing paling produktif sepanjang sejarah kompetisi. Pemain kelahiran Arnhem yang telah menjadi WNI sejak 2011 ini terus membuktikan bahwa pengalaman dan kualitas teknisnya tetap menjadi senjata ampuh di lapangan hijau.

Di usia yang bagi banyak pemain sudah memasuki masa pensiun, Lilipaly justru semakin matang seperti anggur berkualitas. Dedikasinya pada sepakbola Indonesia dan konsistensi performanya menjadikannya teladan bagi generasi muda yang bercita-cita menjadi pesepakbola profesional.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru