Tiga gelandang enerjik mengisi sektor vital lini tengah. Marc Klok, Joey Pelupessy, dan Ricky Kambuaya mendapat mandat untuk mengendalikan ritme permainan.
Klok, yang memiliki visi mumpuni, akan berperan sebagai jembatan yang menghubungkan lini belakang dan depan, mengatur alur serangan tim. Sementara itu, Pelupessy dan Kambuaya ditugaskan memberikan support krusial, baik dalam distribusi bola yang akurat maupun tekanan tinggi kepada pemain lawan. Pergerakan mereka diharapkan mampu membuat permainan Indonesia menjadi hidup dan dinamis.
Lini serang Garuda dipercayakan pada trio penyerang sayap dan satu ujung tombak. Beckham Putra mengisi pos penyerang sayap kiri, mengandalkan kecepatan dan kreativitasnya untuk membongkar pertahanan lawan. Di sisi berlawanan, Miliano Jonathans akan menunjukkan eksplosivitasnya sebagai winger kanan yang ahli menggiring bola.
Sebagai tombak utama, Ragnar Oratmangoen ditempatkan di posisi penyerang tengah. Oratmangoen memikul beban besar sebagai sumber gol utama tim, dituntut mampu memanfaatkan asetiap peluang yang tercipta dan menjadi ancaman konstan bagi barisan pertahanan Arab Saudi.
Formasi 4-3-3 ini jelas mencerminkan ambisi pelatih untuk bermain menyerang namun tetap disiplin. Para pemain sayap seperti Beckham dan Jonathans mendapat instruksi untuk memperlebar area serangan, menciptakan ruang, dan melayani umpan matang kepada Oratmangoen.