Kjaer mengingatkan bahwa Leão baru berusia 26 tahun dan batas waktu untuk mencapai potensi penuhnya semakin sempit. “Di usia 29 tahun, semuanya sudah terlambat,” ujarnya. Leão wajib meningkatkan kemampuannya “satu persen setiap hari,” dan tidak dapat melakukannya sendirian. Ia membutuhkan bimbingan dari pelatih dan klub untuk mengarahkan kariernya.
Mengenai babak akhir kariernya sendiri, Kjaer mengungkapkan bahwa meninggalkan lapangan hijau adalah keputusan yang “sulit tetapi benar.” Ia memilih untuk pensiun demi keluarga dan mencari stabilitas di Italia, alih-alih menerima tawaran di luar negeri. “Saya berhenti demi anak-anak saya,” jelasnya.
“Kehilangan separuh hidup mereka” karena tuntutan sepak bola. Kjaer kini siap menatap babak baru dalam hidupnya, bahkan membuka kemungkinan untuk kembali ke Italia dan bekerja untuk klub yang ia cintai.
