Ruben Amorin Tak Mau MU Sekadar Finalis Europa League

Ruben Amorim, manajer Manchester United ingin membawa Setan Merah meraih gelar juara Europa League musim ini dengan mengalahkan Tottenham Hotspur.

Laga akan digelar di San Mames, markas Bilbao, dan diprediksi berlangsung sengit karena mempertemukan dua raksasa Premier League yang sama-sama lapar gelar.

Ruben Amorim tidak ingin timnya mengulang kegagalan di final seperti pada 2021, ketika Manchester United harus takluk dari Villarreal melalui drama adu penalti.

Ruben Amorim menekankan bahwa Manchester United punya DNA juara yang harus dijaga, bukan sekadar menjadi bagian dari pertandingan final.

“Untuk klub sebesar Manchester United, menjadi finalis bukanlah prestasi yang cukup membanggakan. Klub ini punya sejarah besar, dan kami datang ke final ini untuk menang,” ujar Ruben Amorim saat wawancara dengan MUTV.

Dengan sorotan penuh ke arah Ruben Amorim, yang sebelumnya sukses bersama Sporting CP, banyak yang menilai final Europa League ini akan menjadi panggung pembuktian bagi sang pelatih Portugal tersebut.

Keberhasilan membawa MU ke partai puncak Eropa di musim pertamanya tentu menjadi modal besar, tapi Amorim menolak berpuas diri.

“Tradisi kami adalah juara. Kami tidak datang ke Bilbao hanya untuk bermain. Kami datang untuk menang dan mengangkat trofi itu,” tegasnya penuh semangat.

Amorim juga menyebut bahwa persiapan tim berjalan sangat serius. Ia memuji antusiasme para pemain yang terlihat sangat termotivasi dalam sesi latihan menjelang laga final ini.

Baca Juga: Ruben Amorim dan Momen Kebangkitan Manchester United di Eropa

“Persiapan kami berjalan luar biasa. Anda bisa lihat sendiri bagaimana para pemain begitu bersemangat di setiap sesi Latihan,” ucapnya.

“Mereka tahu betapa pentingnya pertandingan ini, bukan hanya bagi mereka, tapi juga bagi para pendukung Manchester United di seluruh dunia,” tambahnya.

Bagi Amorim, trofi Europa League bukan sekadar gelar pelengkap musim, tetapi simbol bahwa Manchester United masih relevan dan punya taring di kancah Eropa.

Gelar ini bisa menjadi titik balik kebangkitan Manchester United setelah beberapa musim yang naik-turun di liga domestik maupun kompetisi kontinental.

Ruben Amorim juga dikenal sebagai sosok yang tidak hanya kuat dalam strategi, tetapi juga pandai membangun kedekatan emosional dengan para pemain.

Namun, ia menyadari bahwa final ini bukan hanya soal taktik, tapi juga soal siapa yang lebih siap secara mental.

“Kami ingin mempersembahkan trofi ini untuk para fans. Mereka telah mendukung kami sepanjang musim, di saat baik dan buruk. Sekarang, waktunya kami membalasnya dengan sesuatu yang nyata, dengan gelar juara,” tukasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru