“Terutama dalam momen-momen sulit, seorang manajer harus mengikuti nalurinya. Itu hal terpenting,” jelas Amorim, sang arsitek kemenangan. Ia menerangkan bahwa karakteristik spesifik pertandingan menjadi faktor utama pemilihan pemain.
“Karakteristik pertandingan terkadang mengubah cara kami menghadapinya. Cunha di tengah (sebagai penyerang) memberikan dinamika berbeda. Jika kami memasang Ben, bek tengah mereka (Liverpool) akan lebih mudah mengendalikan striker kami,” papar manajer asal Portugal itu, menyoroti aspek taktis untuk meredam lini pertahanan The Reds.
Sesko sendiri baru diturunkan pada 30 menit terakhir pertandingan, menunjukkan bahwa keputusan ini murni bersifat taktis untuk 60 menit awal.
Amorim juga menekankan arti penting dari hasil akhir ini bagi tim. “Tentu saja ini sangat penting. Saya tidak punya banyak kemenangan di Manchester (sejauh ini). Setiap detail dalam pertandingan ini, semangat tim ketika kami mengalami momen buruk, semua hal kecil, semuanya sempurna,” katanya, seraya berharap timnya dapat mempertahankan momentum.
“Mari coba lakukan hal yang sama minggu depan,” tutup Amorim.