Ruben Amorim Ultimatum Perubahan Besar-Besaran atau Angkat Kaki dari Manchester United

Kekalahan memilukan 0-2 Manchester United asuhan Ruben Amorim di kandang sendiri oleh West Ham United, tim yang sebelumnya tanpa kemenangan dalam delapan laga terakhir, kembali menyulut bara kritik di Old Trafford.

Di tengah performa tim yang terus merosot sejak penghujung musim ini, Amorim melontarkan pernyataan pedas yang mengguncang internal klub. Ia secara terbuka mengakui bahwa dirinya siap untuk mundur jika performa buruk ini berlanjut hingga musim depan.

Lebih dari sekadar mempertanyakan masa depannya sendiri, Amorim menyuarakan keprihatinannya yang mendalam terhadap mentalitas tim.

“Kita kehilangan sentuhan bahwa kita adalah klub besar, dan kalah di kandang terasa seperti kiamat,” ujarnya dikutip dari Daily Mail.

“Jika kita tidak lagi memiliki ketakutan untuk kalah dalam pertandingan seperti Manchester United, dan rasa takut itu hilang, inilah hal paling berbahaya yang bisa menimpa klub sebesar ini.”

“Ini bukan salah para pemain. Ini salah saya, saya yang bertanggung jawab. Jika kami tidak dapat berubah secepat itu, kami harus memberikan tempat kami kepada orang lain.”

BACA JUGA: Barcelona 4-3 Real Madrid: Blaugrana Semakin Dekat Jadi Juara La Liga

TUNTUT PEROMBAKAN

Catatan statistik memang tidak berpihak pada Amorim. Sejak 26 Januari, skuadnya hanya mampu menaklukkan dua tim papan bawah yang terdegradasi, Ipswich dan Leicester. Mereka kini mencatatkan rekor tanpa kemenangan terpanjang mereka di Liga Primer, yakni tujuh pertandingan beruntun.

“Semua orang di sini harus berpikir keras tentang banyak hal,” tegas Amorim. “Semua orang memikirkan final [Liga Europa]. Final bukanlah masalah utama. Ada hal yang jauh lebih besar yang perlu kita benahi.”

“Saya berbicara tentang diri saya sendiri, budaya di klub, dan budaya di tim. Kita perlu mengubahnya secara fundamental. Ini adalah momen krusial dalam sejarah klub ini.”

Lebih lanjut, Amorim menekankan perlunya perombakan besar di bursa transfer musim panas mendatang. Tak hanya perombakan di skuad, tapi juga perubahan mental dalam tim menurutnya juga harus berubah.

“Kita harus benar-benar kuat di musim panas dan berani, karena kita tidak bisa menjalani musim depan seperti ini. Jika kita memulai musim depan dengan perasaan yang sama, kita harus memberikan kesempatan kepada sosok yang berbeda untuk memimpin.”

Dengan hanya tiga poin tersisa untuk diperebutkan, Manchester United kini terancam mencatatkan perolehan poin terburuk mereka sejak musim degradasi 1930/31, di mana mereka hanya mengumpulkan 29 poin dalam kompetisi yang kala itu berjumlah 42 pertandingan.

Saat ini, United baru mengumpulkan 39 poin dan terjerembab di posisi ke-16 klasemen, hanya unggul dari lawan mereka di final Liga Europa, Tottenham Hotspur, dan tiga tim terbawah yang sudah dipastikan terdegradasi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru