Ekspektasi Besar
Perjalanan pra-musim ke Malaysia, Hong Kong, dan Amerika Serikat membuktikan betapa besarnya ekspektasi terhadap Setan Merah. Dari kerumunan fans yang awalnya sedikit, tiba-tiba membludak menjadi puluhan ribu dalam hitungan hari.
Amorim pun mulai beradaptasi. Ia membentuk dewan pemain beranggotakan Bruno Fernandes, Harry Maguire, dan empat pemain inti lainnya untuk mengelola ruang ganti. Komitmen media sengaja dikurangi agar ia bisa lebih fokus pada lapangan. Bahkan tata letak fasilitas di Carrington dirombak untuk efisiensi waktu.
Sosoknya yang ceria tetap terlihat selama tur pra-musim di Chicago. Pendekatannya yang lebih humanis berbeda jauh dengan disiplin ketat era Ten Hag. Amorim lebih suka memberi tanggung jawab daripada hukuman, meski tetap menekankan pentingnya kedisiplinan dasar seperti ketepatan waktu.
Di Chicago pula ia membuat pengakuan mengejutkan: pernah menghindari menonton pertandingan musim lalu karena takut melihat hasilnya. Kini, menghadapi Arsenal, jawabannya lebih optimis: “Saya percaya diri. Kami punya lebih banyak opsi untuk mengubah permainan jika diperlukan.”
Senyum khas Amorim mungkin tetap terpancar, tapi di balik itu tersimpan tekad bulat untuk membuktikan bahwa hari-hari indah yang dijanjikannya bukan sekadar ilusi.