Video gol spektakuler Rayan Cherki untuk Prancis melawan Spanyol dalam semifinal Liga Bangsa-Bangsa UEFA sempat membanjiri media sosial. Dengan sentuhan pertama yang sempurna, pemain berusia 21 tahun itu melepaskan tendangan voli setinggi pinggul yang melesat melewati kiper Unai Simon—sebuah momen brilian yang langsung mengukuhkannya sebagai bakat paling menjanjikan di Eropa. Kini, Manchester City resmi mendatangkannya dari Lyon dengan harga £30,45 juta.
Cherki bukan nama asing bagi penggemar sepak bola Prancis. Ia adalah produk terbaik akademi Lyon, klub yang telah melahirkan banyak bintang. Debutnya di tim utama pada usia 16 tahun menjadi pertanda awal keistimewaannya. Pada Januari 2020, ia mencetak sejarah sebagai pencetak gol termuda Lyon di Piala Prancis.
Sebelum bergabung dengan City, nama Cherki sudah dikaitkan dengan raksasa Eropa seperti Real Madrid, Liverpool, dan Chelsea. Impian masa kecilnya adalah bermain untuk Los Blancos, tetapi kini ia siap menorehkan sejarah baru di bawah Pep Guardiola.
Keahlian Cherki tidak terbatas pada satu kaki. Julien Laurens, pakar sepak bola Prancis, menggambarkannya sebagai “salah satu teknisi terhebat di Eropa saat ini.” Ia mampu mengambil tendangan sudut dengan kaki kiri atau kanan secara sempurna, tergantung situasi. Statistik musim lalu membuktikan keseimbangannya: dari 44 tembakan di Ligue 1, tepat 22 dilakukan dengan kaki kiri dan 22 dengan kaki kanan.
Tak hanya itu, musim ini ia mencatatkan 11 assist, 22 peluang besar, dan 48 dribel sukses—prestasi yang membuatnya dijuluki “penyihir bola” oleh rekan setimnya, Ainsley Maitland-Niles.
BACA JUGA: Manchester City Rekrut Bintang Muda Prancis Rayan Cherki
Debut Internasional yang Menggetarkan
Debut senior Cherki untuk Prancis layak dikenang. Masuk sebagai pemain pengganti saat timnya tertinggal 1-5 dari Spanyol, ia langsung mencetak gol dan memberi assist, memicu kebangkitan dramatis meski akhirnya kalah 4-5. Tiga hari kemudian, ia tampil penuh dalam kemenangan 2-0 atas Jerman.
“Tidak pernah ada pemain yang menggiring bola secepat dia,” puji Thierry Henry. Sementara Alexandre Lacazette membandingkannya dengan Mesut Özil, meski menekankan bahwa Cherki masih perlu waktu untuk mencapai level legenda Arsenal itu.
Kedatangan Cherki ke City menandai perubahan strategi. Setelah musim yang kurang memuaskan, Guardiola tampaknya ingin menyuntikkan kreativitas baru ke lini tengah, terutama pasca-kepergian Kevin De Bruyne. Cherki bisa mengisi peran playmaker di belakang Erling Haaland atau bermain di sayap, di mana City masih mencari konsistensi dari Jeremy Doku dan Jack Grealish.
Dengan Reijnders dan Ait-Nouri juga bergabung, City sedang membangun skuad yang lebih dinamis. Bagi Cherki, ini adalah langkah besar—dari debut internasional yang gemilang ke klub yang membidik treble. Tapi seperti katanya sendiri: “Saya tidak terburu-buru.” Yang jelas, dunia sepak bola baru saja menyaksikan kelahiran bintang berikutnya.