Gelora kejayaan menyelimuti Camp Nou seiring keberhasilan FC Barcelona merengkuh trofi Copa del Rey musim 2024/25. Namun, euforia ini hanyalah permulaan dari ambisi yang lebih besar. Tim Catalan kini membidik treble bersejarah, dengan keunggulan empat poin yang nyaman di puncak klasemen La Liga dan tiket semifinal Liga Champions yang sudah dalam genggaman.
Lini serang Blaugrana, yang dihuni talenta-talenta eksplosif seperti Lamine Yamal, Raphinha, dan mesin gol Robert Lewandowski, memang menjadi momok menakutkan bagi pertahanan lawan di seantero Eropa. Kendati demikian, pujian tak terduga justru datang dari rival abadi, Real Madrid. Ikon Los Blancos, Toni Kroos, tanpa ragu menyebut satu nama yang dianggapnya sebagai ruh permainan Barcelona: Pedri.
Dalam wawancaranya dengan media Spanyol, Marca, mantan gelandang Jerman itu melontarkan sanjungan setinggi langit untuk pemain muda Spanyol tersebut.
BACA JUGA:Â Muhammad Ridwan: Pahlawan Dadakan yang Selalu Siap Menghadirkan Kejutan
KOMENTAR KROOS
“Dia adalah yang terbaik di dunia di posisinya,” ujar Kroos. “Bagi saya, pemain seperti Pedri jauh lebih krusial ketimbang Lamine Yamal, Raphinha, atau Lewandowski. Mereka memang penentu hasil akhir, tetapi Pedri telah mencapai level itu. Saat ini, Pedri adalah yang terbaik di dunia untuk perannya.”
Kroos melanjutkan, “Pedri, secara keseluruhan, adalah pemain yang kehadirannya akan sangat Anda rindukan ketika dia absen, siapapun lawannya. Kontribusinya tidak sebatas gol atau assist. Dia menawarkan solusi di setiap lini.”
“Saya telah menyaksikan langsung bagaimana Pedri mendominasi lini tengah lawan di setiap pertandingan Liga Champions. Di La Liga, dominasinya bahkan lebih mencolok! Dia mampu melewati bek lawan rata-rata 11 hingga 12 kali per pertandingan, sebuah catatan yang luar biasa sulit bagi seorang gelandang. Dia yang terbaik. Kehilangan pemain sekaliber dia akan sangat terasa! Pedri adalah salah satu dari sedikit gelandang yang memiliki kemampuan dribbling mumpuni di ruang sempit. Pemain seperti Pedri memberikan kontribusi signifikan dalam setiap fase permainan.”
Pengalaman pahit pun turut mewarnai pujian Kroos. “Saya merasakannya sendiri, dan saya masih ingat jelas. Kami dibuat tak berdaya di kandang. Beberapa kali, saya berpikir bisa menghentikannya, karena sekilas Pedri tidak terlihat terlalu cepat. Namun, dia mampu mengecoh saya ke sana kemari, bahkan untuk melakukan pelanggaran pun sulit. Sensasinya berbeda dengan menghadapi Messi, di mana Anda bisa melihat jelas kecepatannya dalam bergerak. Pedri mungkin tidak terlihat secepat itu, tetapi kelincahannya lah yang membuatnya sangat cepat!”
