Dalam kondisi terpuruk di dasar klasemen BRI Liga 1 2024/25, PSIS Semarang bersiap menghadapi laga krusial melawan Bali United. Laga itu akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kamis (1/5) malam. Dengan hanya mengoleksi 25 poin dari 30 pertandingan, tim berjuluk Mahesa Jenar ini terancam semakin terperosok di zona degradasi jika gagal meraih poin.
“Persiapan cukup baik, apa yang direncanakan juga sudah dilakukan di sesi-sesi latihan. Pemain juga dalam kondisi yang sudah siap untuk bermain,” ujar pelatih sementara M. Ridwan, yang mengambil alih setelah pemecatan Gilbert Agius.
Kondisi PSIS yang Memprihatinkan
Catatan 10 laga terakhir PSIS Semarang sungguh suram: 4 imbang dan 6 kekalahan. Situasi semakin pelik dengan absennya dua pilar penting, Boubakary Diarra dan Alfeandra Dewangga, karena masalah kebugaran.
“Kita berangkat ke Bali juga minus beberapa pemain. Tapi semoga saja pada laga nanti kami bisa mendapat hasil yang baik dan mencuri poin,” tambah Ridwan, yang tetap berusaha optimistis meski timnya dalam keadaan compang-camping.
Kenangan Manis dari Putaran Pertama
Satu-satunya asa PSIS mungkin berasal dari memori pertemuan putaran pertama, ketika mereka berhasil mengalahkan Bali United 1-0 di Stadion Jatidiri. Namun, Ridwan menyadari situasi kini jauh berbeda.
“Saya pikir situasinya akan berbeda. Kita tetap harus melakukan kewaspadaan ekstra untuk mendapatkan kemenangan dan kita juga tidak bisa mendapatkan keuntungan terhadap absennya beberapa pemain Bali United,” tegas legenda hidup PSIS tersebut.
BACA JUGA: Febri Hariyadi Siap Perkuat Persib Usai Pemulihan Cedera Panjang
Bali United yang Juga Butuh Poin
Meski berada di posisi lebih baik, Bali United tetap tak boleh dianggap remeh. Tim asuhan Stefano Cugurra ini juga sedang berjuang untuk mempertahankan posisi di papan tengah klasemen.
Ridwan menegaskan, “Memang kita dalam posisi yang sulit di klasemen saat ini. Namun kita akan terus berupaya memenangkan pertandingan dengan sekuat tenaga. Laga nanti akan menjadi pertandingan penting karena dua tim akan mengejar kemenangan.”
Pertarungan Sengit untuk Bertahan
Laga ini menjadi ujian nyata bagi mental PSIS. Tanpa pemain kunci dan dengan rekor buruk 10 laga terakhir, tim asal Semarang ini harus bermain lebih dari 100% jika ingin menyelamatkan diri dari jurang degradasi.
Meski peluang tipis, Ridwan dan anak asuhnya tetap bertekad memberikan yang terbaik. “Kita wajib membawa pulang poin untuk dapat tetap menjaga peluang lepas dari zona degradasi,” pungkasnya, menegaskan tekad tim meski dalam kondisi terpuruk.
Pertandingan di Pulau Dewata nanti bukan sekadar laga biasa, melainkan pertaruhan masa depan PSIS di Liga 1 musim depan.