PSIM Yogyakarta menjadi satu dari tiga tim promosi di kasta Liga 1 musim 2025/26 mendatang. Sebagai tim pendatang baru, Laskar Mataram tak mau main-main dengan menegaskan komitmen untuk bertahan di kasta tertinggi.
Tidak hanya itu, PSIM juga berkomitmen kuat untuk turut serta dalam pengembangan sepak bola lokal di Kota Gudeg.
Dan sebagai langkah awal persiapan menuju kompetisi Liga 1 2025/26, manajemen PSIM melakukan serangkaian audiensi. Dimulai dengan bersilaturahmi dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X juga dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.
Saat audiensi dengan Wali Kota, Direktur Utama PSIM Yogyakarta, Yuliana Tasno memaparkan tiga poin utama yang menjadi fokus tim.
Pertama tentang penggunaan lokasi pertandingan (venue) sementara bagi PSIM Yogyakarta di Liga 1. Liana mengatakan bahwa standar penggunaan stadion untuk Liga 1 berbeda jauh dengan Liga 2.
“Ada persyaratan ketat dari PSSI yang harus dipenuhi, seperti kualitas pencahayaan yang memadai serta penerapan tempat duduk tunggal (single seat). Stadion Mandala Krida dan Stadion Sultan Agung Bantul belum memenuhi kriteria karena masalah teknis. Seperti lampu yang berkaitan dengan penyiaran dan single seat,” kata Liana Tasno.
BACA JUGA: George Russell: Saya Terkejut Verstappen Mau Akui Kesalahan
Kedua, Liana menggarisbawahi perlunya pemikiran bersama untuk pengembangan jangka panjang Stadion Mandala Krida sebagai salah satu opsi venue, meskipun saat ini belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Ketiga, terkait fasilitas lapangan latihan, PSIM juga berkomitmen untuk mengembangkan sepakbola usia muda di Kota Yogyakarta dan sekitarnya.
Liana juga menyampaikan tantangan yang selama ini dihadapi PSIM adalah lapangan latihan yang kerap berpindah-pindah.
“Saat Liga 2, PSIM sulit sekali mencari lapangan untuk latihan. Satu masalah klasik yang sudah terjadi sejak lama. Akhirnya, kami memutuskan untuk nomaden saja, kami dapat lapangan di mana, kami bayar, kami latihan,” ucap Liana menambahkan.
Terkait home base PSIM di Liga 1 2025/26 nanti, Hasto menyatakan dukungannya dan menyarankan agar PSIM menindaklanjuti rekomendasi dari gubernur.
Sebagai informasi, sebelumnya, dalam pertemuan dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyetujui penggunaan Stadion Maguwoharjo untuk jangka pendek dan mengalokasikan Stadion Kridosono secara eksklusif sebagai tempat latihan PSIM.