Tren mencetak gol di Liga Premier musim ini menunjukkan perubahan yang cukup signifikan dalam pola permainan. Hasilnya semakin berkurangnya efektivitas serangan dari situasi terbuka dan meningkatnya ketergantungan pada eksekusi bola mati.
Statistik melalui 11 laga awal musim ini mengungkap penurunan 39 gol dari permainan terbuka dibanding periode sama tahun lalu. Sebaliknya, gol dari bola mati dan penalti justru meningkat 26, menghasilkan defisit bersih 13 gol secara keseluruhan.
Analisis lebih mendalam menunjukkan bahwa tembakan dari permainan terbuka berkurang drastis sebanyak 370 kali. Sementara tembakan dari bola mati non-penalti hanya bertambah dua. Data ini mengindikasikan bahwa peningkatan efisiensi konversi—bukan volume peluang—menjadi faktor kunci dalam tren gol bola mati.
Total 301 gol tercipta dalam 110 pertandingan di Liga Premier (rata-rata 2,74 per laga). Musim ini berpotensi menjadi yang paling rendah produktivitasnya dalam lima tahun terakhir. Yang lebih mencengangkan, hanya 196 gol yang lahir dari permainan terbuka (1,78 per pertandingan)—angka terendah dalam 16 tahun. Rasio gol bola mati non-penalti sebesar 0,77 per laga bahkan mendekati rekor musim 2009/10 yang tercatat 0,79.
BACA JUGA: Lewis Hamilton Beri Respons Soal Pernyataan John Elkann
