Preview Spayol vs Georgia: Rematch Antara Juara Eropa dengan Kuda Hitam dari Timur

Oleh peserta Liga Pundit: Aldhi Rizki Darmawan (@dhialdhi – IG)

Tim nasional Spanyol akan melanjutkan perjuangan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa dengan menjamu Georgia pada Sabtu, 11 Oktober 2025 di Estadio Manuel Martínez Valero, Elche. Laga ini sangat krusial bagi pasukan Luis de la Fuente karena kemenangan di dua laga kandang beruntun—termasuk melawan Bulgaria tiga hari kemudian—bisa memastikan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026. Di sisi lain, tim tamu asuhan Willy Sagnol datang dengan rasa percaya diri tinggi setelah mencatat sejarah tampil di Euro 2024 dan berambisi lolos ke dua turnamen besar secara back-to-back.

Spanyol memiliki rekor pertemuan yang sangat dominan atas Georgia. Dari delapan laga terakhir di semua ajang, La Roja meraih tujuh kemenangan, termasuk hasil 7-1 di Tbilisi pada 2023 dan 4-1 di babak 16 besar Euro 2024. Satu-satunya kekalahan terjadi di laga uji coba pada tahun 2016 saat Spanyol kalah 0-1 di kandang sendiri. Catatan tersebut menegaskan posisi Spanyol sebagai favorit kuat pada pertemuan kali ini.

Namun demikian, per 10 Oktober 2025, RFEF (PSSI-nya Spanyol) tengah memonitor kondisi cuaca di daerah Elche. Hujan deras disertai badai yang terjadi di pesisir tenggara Negeri Matador tersebut membuat kedatangan tim dari Madrid dan konferensi pers yang dijadwalkan pada tanggal tersebut ditunda. Media Spanyol pun menyatakan tidak menutup kemungkinan pertandingan bisa ditunda.

Walau badai menghadang, bagi Spanyol, kemenangan atas Georgia nanti akan memperkokoh langkah menuju Piala Dunia sekaligus memperpanjang rekor positif di kualifikasi. Sementara bagi Georgia, laga ini menjadi kesempatan penting untuk menjaga peluang finis di posisi kedua Grup E dan bersaing dengan Turki. Dengan motivasi tinggi dari kedua tim, duel ini diprediksi berlangsung sengit, mempertemukan tim bertabur bintang melawan kuda hitam dari Eropa Timur yang tengah memanen golden generation-nya.

Spanyol: Juara Eropa dengan Sumber Daya Pemain Tak Terbatas

Spanyol datang ke laga ini dengan modal positif setelah menyapu bersih enam poin di dua pertandingan kualifikasi sebelumnya, masing-masing lewat kemenangan 3-0 atas Bulgaria dan 6-0 atas Turki. Hasil tersebut menegaskan status La Roja sebagai juara bertahan Eropa sekaligus tim paling produktif di Grup E.

Berdasarkan data FotMob, Spanyol menunjukkan lini serang dengan efisiensi tinggi di fase awal Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa dengan catatanxG sebesar 6.3 yang berasal dari 16 peluang besar tercipta. Sentuhan di kotak penalti lawan sebanyak 95 dan 40 sepak pojok—menegaskan dominasi mereka dalam penguasaan bola dan tekanan konstan.

Dari sisi pertahanan, La Roja tampil kokoh dengan dua clean sheets dan xGChanya sebesar 0.6—menjadikannya tim dengan pertahanan terbaik di Eropa.

Selain tepi pesisir tenggara Spanyol yang tengah dilanda badai hujan, La Roja juga tengah diterpa badai cedera dengan beberapa pemain kunci seperti Lamine Yamal, Rodri, Dean Huijsen, Gavi, Nico Williams, Fermin Lopez, Fabian Ruiz, dan Dani Carvajal absen karena cedera, kedalaman skuad Spanyol menunjukan betapa swasembadanya mereka dalam hal produksi pemain sepakbola. Wonderkid Barcelona, Pau Cubrasi (18), dipanggil untuk menggantikan Huijsen.

Sementara formasi 4-3-3 yang sudah pakem diterapkan oleh Luis de la Fuente masih akan diisi pemain kelas dunia seperti Unai Simón, Pedri, Zubimendi, Merino, Oyarzabal, Ferran Torres, dan Dani Olmo. Dengan performa solid dan rekor impresif atas Georgia, Spanyol tetap difavoritkan meraih kemenangan di kandang meski tanpa beberapa bintangnya.

Georgia: Waktunya Memanen Bibit-Bibit Golden Generation

Georgia membuka langkah di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa dengan performa yang cukup menjanjikan, meraih sepasang kemenangan dan kekalahan dari dua laga awal Grup E. The Crusaders menghajar Bulgaria 3-0 sebelum kemudian takluk tipis 2-3 dari Turki.

Pasukan asuhan mantan bek timnas Prancis, Willy Sagnol, akan bertumpu pada dua bintang utamanya: kiper Giorgi Mamardashvili (25) yang kini membela Liverpool dan winger Khvicha Kvaratskhelia (24) yang baru saja menjuarai Liga Champions bersama PSG. Selain itu, generasi emas Georgia mulai menampakkan hasil dengan munculnya talenta-talenta muda seperti Zuriko Davitashvili (24, Saint-Étienne), Georges Mikautadze (24, Villarreal), dan Saba Goglichidze (21, Udinese) yang semakin memperkuat skuad.

Namun demikian, tumpuan utama negara dari ujung timur Eropa ini, Khvicha “Kvaradona” Kvaratskhelia, baru saja pulih dari cedera dan kemungkinan belum bisa tampil maksimal andai ia turut merumput di Stadion Manuel Martínez Valero.

Selama babak Kualifikasi Piala Dunia 2026, sebagaimana tercatat di FotMob, Georgia mencatat xG sebesar 3.6 dari 7 peluang besar yang telah diciptakan, menandakan kemampuan mereka dalam membangun serangan meskipun penyelesaian akhir masih perlu ditingkatkan. Selain itu, 10 tendangan sudut dalam dua laga menggambarkan tekanan konstan ke area pertahanan lawan, namun konversinya sangat buruk—terlihat dari fakta bahwa seluruh gol Georgia berasal dari situasi open play.

Di sisi pertahanan, Georgia memperlihatkan disiplin luar biasa dengan xGC hanya 1.1. Angka ini membuat mereka menduduki posisi keenam dalam hal tim dengan pertahanan paling efisien, bertengger bersama tim besar Eropa seperti Inggris, Portugal, dan lawannya nanti, Spanyol.

BACA JUGA: Manchester United Bantah Klaim Negosiasi Jual Klub ke Investor Saudi

Prediksi Jalannya Pertandingan

Spanyol akan memulai pertandingan dengan tempo terukur dengan memanfaatkan gaya bermain possession-based yang telah teruji di EURO 2024. Luis de la Fuente akan menerapkan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 sesuai kebutuhan fase menyerang dan bertahan. Trio Pedri, Merino, dan Zubimendi akan memimpin kreativitas di lini tengah.

Sepanjang dua pertandingan kualifikasi, mereka berhasil mencatat rata-rata penguasaan bola sebesar 64% dan akurasi umpan 90.9%. Tentu gaya permainan ini akan sangat berguna untuk membaca dan menguji intensitas pressing Georgia dalam 20 menit pertama pertandingan. Setelah menguasai tempo pertandingan, La Roja baru akan menaikkan tempo dengan pressing tinggi dan mencoba memanfaatkan kelemahan pertahanan Georgia

Lini belakang Georgia yang dipimpin bek gaek, Guram Kashia (38), tengah menjadi sorotan usai mengalami rentetan moment of error saat melawan Turki lewat dwigol yang berawal dari set piece dan sebiji gol yang diakibatkan kesalahan individu. Tentu titik lemah Georgia yang berada di garis pertahanan ini akan dimanfaatkan Spanyol untuk membuka ruang serang di sekitar kotak penalti.

Mikel Merino (29) akan menjadi kunci bagi Spanyol dengan performa terbarunya yang sangat cemerlang, mencetak empat gol dalam dua laga kualifikasi termasuk hat-trick luar biasa ke gawang Turki. Gelandang dengan tinggi 187 cm ini merupakan pemain multifungsi yang unggul di kedua fase bermain.

Dalam menyerang, sebagaimana statistik pada FotMob, Merino adalah arsitek yang sangat efisien dalam distribusi bola, ditunjukkan oleh akurasi passing-nya yang mencapai 89.6%— memastikan serangan Spanyol mengalir lancar dari lini tengah. Selain itu, ia juga menjadi ancaman nyata ke gawang, terbukti dari xG per 90 menit sebesar 0.81—menunjukkan bahwa ia mampu menciptakan dan menyelesaikan peluang dari lini kedua.

Gambar: Statistik tembakan Merino dalam Kualifikasi PD 2026. (Sumber: FotMob)

Kekuatan fisiknya membuat Merino tak tergantikan dalam aspek pertahanan, di mana ia mencatatkan rata-rata 5.5 recoveries per pertandingan. Angka ini menunjukkan betapa cepatnya ia memenangkan kembali penguasaan bola setelah hilang, yang sangat vital untuk mematahkan serangan balik cepat lawan.

Kombinasi unik antara produktivitas gol tinggi dan soliditas pertahanan ini menjadikan Merino sebagai penyeimbang yang menjamin stabilitas pertahanan sekaligus kualitas serangan yang tajam, menjadikannya faktor penentu saat menghadapi Georgia.

Sementara itu, reaksi Georgia terhadap gaya bermain Spanyol adalah bertahan pragmatis dengan blok rendah pada formasi 4-3-3. Mereka akan berusaha menyerap dominasi lawan dengan pertahanan rapat, lalu melancarkan serangan balik cepat melalui kecepatan sayap. Dengan Kvaratskhelia yang belum fit sepenuhnya, Zuriko Davitashvili (24) yang selama ini mengisi posisi sayap kanan Georgia bisa saja dimaksimalkan di sisi kiri untuk menyisir pos yang ditinggalkan Kvaradona.

Davitashvili merupakan winger yang berfokus pada daya ledak dan kreasi serangan di sayap. Meski baru mencetak sepasang gol dan assist pada kualifikasi, performanya di Ligue 2 bersama Saint-Etienne sangatlah impresif. Pemain yang biasa dipanggil Zuka ini telah mencetak empat gol dari enam pertandingan di liga.

Selain itu, berdasarkan Sofascore, ia telah melakukan dribble dengan persentase keberhasilan sebesar 61.9% dari rata-rata enam kali percobaan per pertandingan. Dengan gaya main yang didukung tubuh mungilnya (175 cm), ia akan berfungsi sebagai motor serangan yang rajin membawa bola ke depan dan sering memenangkan pelanggaran di area berbahaya.

Gambar: Heatmap Davitashvili di Ligue 2 musim 2025-26. (Sumber: Sofascore)

Perkiraan Formasi

Spanyol (4-3-3): Simon; Porro, Le Normand, Cubarsi, Cucurella; Pedri, Merino, Zubimendi; Olmo, Oyarzabal, Torres

Georgia (4-3-3): Mamardashvili; Kakabadze, Kashia, Goglichidze, Azarovi; Gagnidze, Kochoraashvili, Mekvabishvili; Zivzivadze, Mikautadze, Davitashvili

Prediksi skor

Spanyol 4-0 Georgia

Spanyol menang: 55%

Imbang: 25%

Georgia Menang: 20%

Penutup

Di tengah badai yang melanda pesisir tenggara Negeri Matador, laga Spanyol melawan Georgia pada lanjutan Grup E Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa adalah ujian mentalitas bagi kedua tim. Spanyol, sang Juara Eropa, harus membuktikan bahwa kedalaman skuadnya mampu mengatasi badai cedera, sementara Georgia harus menunjukkan bahwa mereka adalah “Kuda Hitam” sejati yang mampu bersaing tanpa kehadiran bintang utama mereka.

Mengingat dominasi historis Spanyol dan performa menanjak gelandang mereka seperti Mikel Merino, La Roja tetap difavoritkan untuk meraih tiga poin penting di Elche. Namun, Georgia akan datang dengan motivasi tinggi untuk mengamankan posisi kedua di grup dan melanjutkan kisah Golden Generation-nya. Duel ini dipastikan akan menjadi pertarungan sengit antara penguasaan bola yang dominan melawan pertahanan pragmatis yang siap meledak melalui serangan balik di sisi sayap.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru