Preview Bayern Munchen vs Borussia Dortmund: Laga Penentu Dominasi Bundesliga

Oleh peserta Liga Pundit: Aldhi Rizki Darmawan (@dhialdhi – IG)

Sorotan dunia sepak bola akhir pekan ini akan tertuju pada laga panas bertajuk Der Klassiker antara Bayern Munchen dan Borussia Dortmund di Allianz Arena pada 16 Oktober 2025. Duel dua raksasa Bundesliga ini kembali menjadi penentu arah persaingan gelar di Negeri Bavaria. Bayern datang dengan rekor sempurna — enam kemenangan dari enam laga (18 poin) — sementara Dortmund membuntuti  di belakangnya dengan selisih empat poin. Menariknya, kedua tim sama-sama belum tersentuh kekalahan sejauh musim ini.

Dalam lima pertemuan terakhir, Bayern masih unggul tipis atas Dortmund dengan catatan dua kemenangan, dua hasil imbang, dan satu kekalahan. Namun dominasi itu sebagian besar terjadi pada tahun 2023, ketika Die Roten menang telak 4-0 di Signal Iduna Park dan 4-2 di Allianz Arena. Sejak itu, tren berbalik arah — Dortmund tak terkalahkan dalam tiga pertemuan terakhir, termasuk kemenangan bersejarah 2-0 di markas Bayern pada Maret 2024.

Pertandingan ini juga akan menjadi adu ketajaman antara dua striker: Harry Kane (32) dan Serhou Guirassy (29). Kedua pemain saat ini tengah bersaing demi menjadi top scorer di Bundesliga. Meski Guirassy baru mencetak empat gol — lebih sedikit dari Kane (11 gol) — perlu diketahui bahwa striker Guinea tersebut mencetak seluruh golnya dari situasi open play, dibandingkan Kane yang empat golnya di antaranya berasal dari “titik putih”.

Tentunya, kedua tim akan memberikan kemampuan terbaiknya di laga ini. Bayern akan berusaha menjaga rekor 100% kemenangan guna melebarkan selisih poin dan menjalani sisa musim dengan lebih tenang. Sementara Dortmund harus terus menempel Bayern demi menjaga asa memenangkan Bundesliga, sesuatu yang belum mereka rasakan kembali sejak musim 2011-12.

Bayern: Dominasi Tim Hegemoni

Pada bursa transfer musim panas 2025, Bayern tidak melakukan perombakan besar karena skuad mereka sejatinya sudah solid dan hanya membutuhkan tambahan kedalaman. Di lini depan, mereka mendatangkan Nicolas Jackson (24, Chelsea) dengan status pinjaman plus opsi pembelian, dan winger Luis Díaz (28, Liverpool) dengan biaya €71 juta. Sementara di lini belakang, kedatangan Jonathan Tah (29, Leverkusen) secara gratis menjadi langkah strategis untuk memperkuat pertahanan yang sudah kokoh dengan duet Upamecano dan Kim Min-Jae.

Hasilnya, Bayern tampil solid dengan menduduki posisi puncak di Bundesliga dan Liga Champions. Kemenangan yang diraih FC Bavaria juga dilengkapi dengan produktivitas gol yang sangat tinggi dan pertahanan yang kokoh. Hal tersebut dibuktikan dengan selisih gol sebesar +22 di Bundesliga (25-3) dalam enam pertandingan dan +6 di Liga Champions (8-2) dalam dua pertandingan.

Menurut data FotMob, Bayern menunjukkan sebuah “hegemoni” dalam statistik lini serangnya, yaitu dengan xG  sebanyak 16.7 dari 17.8 tembakan per laga yang menghasilkan rata-rata 4.2 gol per pertandingan — tertinggi di Bundesliga. Artinya, selain banyak melesatkan tembakan ke gawang lawan, konversi golnya pun sangat efisien. Ditambah, mereka selalu mencetak tiga gol atau lebih, dengan margin satu gol terjadi saat melawan Augsburg dan Wehen Wiesbaden (di DFB Pokal), yang keduanya berakhir dengan skor 3-2.

Bayern menunjukkan dominasi lewat penguasaan bola dengan rata-rata 62.3% per laga dan akurasi passing sebesar 89.3%. Angka ini menegaskan identitas mereka sebagai tim dengan skema possession football. Saat melawan Eintracht Frankfurt, peta posisi pemain menunjukkan struktur tinggi di area tengah dan melebar ke sepertiga lapangan untuk menekan lawan serta menjaga kontrol permainan.

Gambar: Rata-rata posisi Bayern Munchen ketika menghadapi Frankfurt. (Sumber: Sofascore)

Pertahanan FC Bavaria tergolong solid dengan rata-rata kebobolan hanya 0.7 gol per laga dengan meraih tiga clean sheet musim ini. Mereka mencatat rata-rata 15.7 tekel, 18.3 clearance, serta 3.8 penyelamatan per pertandingan. Statistik ini menunjukkan bahwa meski bermain ofensif, Bayern tetap efektif dalam transisi bertahan dan mampu meredam ancaman di area pertahanannya.

Dortmund: Solidnya Pertahanan Masih Perlu Evaluasi

Berbeda dengan tim tuan rumah, seperti biasa Dortmund melakukan pembelian pemain-pemain muda potensial pada jendela transfer. Pemain yang didatangkan di antaranya adalah Fabio Silva (22, Wolves), Carney Chukwuemeka (22, Chelsea), dan Jobe Bellingham (20, Sunderland). Sebuah investasi jangka panjang untuk memupuk bibit-bibit para “calon pemain Bayern Munchen di masa depan”.

Sejauh enam laga domestik musim ini, Die Borussen mencatat empat kemenangan dan dua hasil imbang — salah satunya laga dramatis 3-3 kontra St. Pauli setelah kebobolan dua gol di menit akhir. Di Liga Champions, mereka meraih dua kemenangan dan satu imbang, dengan hasil seri 4-4 melawan Juventus juga terjadi lewat skenario serupa.

Lini serang Dortmund menunjukkan performa ofensif yang cukup stabil. Berdasarkan statistik di FotMob, dari 10 gol yang dicetak di liga musim ini, tercatat xG sebesar 10.3 dan shots on target sebesar 5.3 per pertandingan. Angka ini menunjukkan betapa efektifnya Die Borussen dalam memanfaatkan peluang menjadi gol. Skema serangan dari tim yang identik dengan warna kuning-hitam ini mengandalkan kecepatan transisi dan kombinasi di final third, sehingga mereka bisa mencetak gol dari situasi terbuka tanpa terlalu banyak penguasaan bola.

Sementara itu, pelatih Niko Kovač berhasil memperbaiki lini pertahanan timnya. Skema taktik 3-4-3 yang bertransformasi menjadi 3-5-2 saat bertahan dengan pressing yang terorganisir. Secara statistik, mereka mencatatkan rata-rata 10.2 tekel per pertandingan dan 28.7 clearance per laga. Hasilnya adalah mereka menjadi tim dengan pertahanan terbaik kedua di liga dengan baru kebobolan empat gol dan sudah mencatat empat kali clean sheets dari enam laga.

Perlu diingat juga bahwa sejak dinahkodai Kovač, Die Borussen sudah meraih 21 kemenangan dari 34 pertandingan di semua kompetisi. Pelatih asal Kroasia tersebut menjadi salah satu pelatih dengan rekor terbaik dalam sejarah klub dari negara bagian North Rhine-Westphalia tersebut.

BACA JUGA: Russel Westbrook Sepakat Bergabung dengan Sacramento Kings

Prediksi Jalannya Pertandingan

Skuad dari kedua tim sama-sama baru berkumpul kembali pasca jeda internasional dan masih harus mengelola kebugaran. Namun, atmosfer Der Klassiker tetap menjanjikan pertarungan taktis menarik bagi kedua pelatih: Vincent Kompany dan Niko Kovac.

Bayern yang dipimpin oleh Vincent Kompany dengan formasi 4-2-3-1 kemungkinan akan menguasai bola sejak awal. Struktur permainan Kompany masih akan bertumpu pada sirkulasi bola cepat dan kombinasi vertikal lewat lini tengah yang dihuni Kimmich dan Goretzka. Kekuatan serangan Bayern terletak pada trio gelandang serang mereka, yaitu Luis Diaz, Serge Gnarby, dan Michael Olise yang memiliki kecepatan tinggi. Tentu, kehadiran mereka akan melengkapi bomber utama FC Hollywood: Harry Kane (32). Statistik tembakan Harry Kane menunjukkan efisiensi luar biasa dalam penyelesaian akhir. Per FotMob, dari 21 tembakan yang ia lepaskan, 76% tepat sasaran dan menghasilkan 11 gol, jauh melampaui xG-nya yang sebesar 5.89. Angka ini menggambarkan betapa klinisnya kapten The Three Lions dalam mengeksekusi peluang, bahkan dari situasi yang secara statistik seharusnya sulit berbuah gol.

Peran Kane juga krusial dalam fase build-up. Ia sering turun ke area lebih dalam untuk menjaga aliran bola dan membuka ruang bagi Luis Díaz, Gnabry, dan Olise. Dengan rata-rata 2.2 key passes dan xA 0.23 per laga, pergerakan cerdasnya terbukti mampu menarik bek lawan dan menciptakan ruang bagi rekan-rekannya untuk menembus kotak penalti atau melepaskan tembakan berbahaya.

Di kubu Dortmund, Kovac mungkin akan menggunakan formasi 3-4-3 dengan pendekatan sedikit pragmatis dengan fokus pada serangan balik cepat dan pertahanan disiplin, mengingat lawannya yang superior dan betapa krusialnya pertandingan ini. Trio bek Waldemar Anton, Ramy Bensebaini, dan Niklas Süle akan memegang peranan krusial dalam menghadang gempuran lini serang Bayern.

Fokus utama Kovac adalah melakukan transisi cepat dari bertahan ke menyerang, memanfaatkan celah di lini belakang Bayern yang terlalu maju, dengan mengandalkan pemain sayap, Yan Couto Daniel Svensson, serta kreativitas dari gelandang serang seperti Julian Brandt dan Karim Adeyemi untuk menciptakan peluang.

Daniel Svensson (23) merupakan salah satu pemain underrated di Bundesliga musim ini. Wingback kiri tersebut ditebus dari Nordsjaelland dengan harga hanya €6.5 juta, dan telah menjelma menjadi pemain outfield dengan menit bermain terbanyak bagi Dortmund di musim ini. Meski baru mencatatkan dua gol tanpa assist, daya jelajah dan stamina tak terbatasnya berhasil menjaga kedalaman permainan bagi The Black and Yellow.

Berdasarkan data Sofascore, Svensson mencatatkan xA sebesar 1.65 dengan key passes sebesar 1.3 per pertandingan. Dari segi pertahanan ia berhasil merebut kembali bola sebesar 2.7 per pertandingan. Artinya perannya akan sangat penting dalam membangun serangan dari belakang dan menjelajah sisi kanan pertahanan lawan yang dijaga Sascha Boey yang merupakan titik lemah Bayern musim ini.

Gambar: Heat map dari Daniel Svensson di Bundesliga musim 2025-26. (Sumber: Sofascore)

Dari segi komposisi pemain, Bayern tengah dilanda badai cedera yang cukup berat. Jamal Musiala belum bermain sejak Piala Dunia Antarklub. Sementara Alphonso Davies, Hiroki Ito dan Josip Stanišić juga belum sepenuhnya fit. Di sisi lain, Dortmund juga datang dengan kondisi pincang. Emre Can, Julien Duranville, dan Aaron Anselmino masih menepi dari lapangan. Selain itu, Nico Schlotterbeck yang sedang demam juga diragukan tampil.

Perkiraan Formasi: Bayern (4-2-3-1) : Neuer; Boey, Upamecano, Tah, Laimer; Kimmich, Goretzka; Olise,  Gnabry, Díaz; Kane.

Dortmund (3-4-3): Kobel; Anton, Schlotterbeck, Bensebaini; Couto, Sabitzer, Nmecha,  Svensson; Adeyemi, Guirassy, Beier.

Prediksi skor

Bayern 3-2 Dortmund

Bayern menang: 40%

Imbang: 35%

Dortmund menang: 25%

Penutup

Laga Der Klassiker antara Bayern Munich dan Borussia Dortmund diprediksi akan menjadi duel epik antara dominasi taktis dan pressing. Di bawah arahan Vincent Kompany, Bayern akan mengandalkan penguasaan bola dan ketajaman Harry Kane untuk mempertahankan rekor sempurna. Sementara Niko Kovač mengandalkan pressing intes dengan daya ledak Daniel Svensson diharapkan menjadi faktor pembeda. Dengan kondisi tim yang sama-sama diterpa cedera dan jadwal padat usai jeda internasional, pertandingan ini akan menjadi langkah penting dalam perburuan gelar Bundesliga — di mana setiap keputusan taktis dan momen individu bisa menentukan bagaimana ending dari kompetisi teratas di Negeri Die Mannschaft.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru