Piala Super UEFA Dikepung Kontroversi, Antara Kemanusiaan dan Politik

Sebuah spanduk besar terbentang di Stadio Friuli, Udine, sebelum kick-off final Piala Super antara Tottenham dan PSG. Tulisan “Hentikan pembunuhan anak-anak – Hentikan pembunuhan warga sipil” seketika menyulut badai kontroversi. UEFA, sebagai penyelenggara, tiba-tiba berada di pusat badai politik yang memecah belah.

Spanduk yang jelas merujuk pada konflik Israel-Gaza itu langsung menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk Kampanye Melawan Antisemitisme dan Amnesty International. Ian Bayley, pakar jurnalisme olahraga dari Universitas Staffordshire, menyatakan kekagetan atas langkah UEFA. “Atas dasar kemanusiaan, pesan tersebut sama sekali tidak salah. Namun, secara politik, pesan tersebut sangat, sangat sulit,” ujarnya.

Ironisnya, tak lama setelah spanduk kontroversial itu diturunkan, dua anak pengungsi Gaza—Tala (12) dan Mohamed (9)—tampil dalam seremoni penganugerahan medali. UEFA menjelaskan keduanya sedang menjalani perawatan medis di Milan akibat dampak perang. Mereka ditemani sembilan pengungsi anak lainnya dari berbagai zona konflik seperti Afghanistan, Irak, Nigeria, dan Ukraina.

BACA JUGA: AS Roma Resmi Beri Tawaran untuk Jadon Sancho

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru