Piala Presiden 2025 Bakal Diikuti 6 Tim

Turnamen pramusim bergengsi Piala Presiden 2025 akan kembali digelar dengan format berbeda. Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait, memastikan hanya enam tim yang akan ambil bagian tahun ini—empat dari Indonesia dan dua dari luar negeri.

Turnamen ini dijadwalkan dimulai pada awal Juli, dengan laga pembuka yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

“Hadiah juara satu Rp5 miliar, juara dua Rp3 miliar, juara tiga Rp2 miliar, juara empat Rp1 miliar,” ungkap Maruarar kepada awak media usai pertemuan di Kantor Emtek, Jakarta, Kamis (12/6).

Turnamen yang memasuki edisi ketujuh ini mengalami perubahan signifikan dari segi jumlah peserta. Jika sebelumnya turnamen ini diikuti hingga 20 tim, edisi tahun ini akan menjadi yang paling ramping dalam sejarah penyelenggaraan Piala Presiden.

Namun, kehadiran dua tim asing menjadi daya tarik tersendiri sekaligus membuka babak baru dalam sejarah turnamen ini.

Setelah laga pembuka di SUGBK, pertandingan selanjutnya akan dipindahkan ke Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.

Rencana awal sebenarnya mengarah ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), namun batal karena kondisi lapangan yang dinilai belum layak.

“Saya sudah periksa di Bandung, kita sudah cek GBLA itu ternyata tidak kondusif dari segi rumput,” kata Maruarar.

“Saya sama pak Dedi (Gubernur Jawa Barat Dedi), dua minggu lalu sudah ke sana, sama pak Farhan (Wali Kota Bandung Muhammad Farhan). Kita simpulkan GBLA tidak siap. Jadi, kita ke Si Jalak Harupat.” tambahnya.

Meski demikian, Maruarar belum bersedia membeberkan daftar keenam tim peserta secara lengkap. Ia hanya menyebut bahwa pengumuman resmi akan dilakukan pada Jumat pukul 11.00 WIB melalui konferensi pers.

Dua tim dari luar negeri yang diundang disebut memiliki peran penting dalam memperkuat kualitas turnamen dan membiasakan klub-klub lokal menghadapi atmosfer pertandingan internasional.

Hal ini sejalan dengan visi untuk meningkatkan daya saing sepak bola Indonesia, baik di level klub maupun tim nasional.

“Alasannya saya rasa bagus supaya kita juga makin banyak bertanding dengan (tim) luar negeri sebagai negara timnas kita. Dengan begitu, klub-klub kita juga sudah terbiasa main sama klub-klub asing,” jelasnya.

Keputusan untuk menyertakan klub asing dalam Piala Presiden 2025 ini menjadi langkah baru dalam penyelenggaraan turnamen pramusim di Indonesia. Sebelumnya, Piala Presiden selalu digelar dengan hanya melibatkan klub domestik.

Kini, dengan adanya partisipasi dari tim luar negeri, diharapkan turnamen ini bisa menjadi jembatan untuk memperluas pengalaman klub Indonesia menghadapi gaya permainan berbeda.

Dalam sejarahnya, Piala Presiden pertama kali digelar pada 2015 dengan melibatkan 16 tim. Kemudian, jumlah peserta meningkat menjadi 20 tim pada edisi 2017, 2018, dan 2019.

Setelah itu, format kembali dirampingkan menjadi 18 tim pada 2022 dan delapan tim pada 2024.

Arema FC tercatat sebagai klub paling sukses di Piala Presiden dengan empat gelar juara, yakni pada edisi 2017, 2019, 2022, dan 2024.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru