Persija Jakarta Baru akan Evaluasi Pelatih, PSIS Semarang Duluan

Dua raksasa Liga 1, Persija Jakarta dan PSIS Semarang, sedang menghadapi krisis performa yang memaksa manajemen melakukan evaluasi drastis. Kekalahan memalukan Persija Jakarta dari Semen Padang pekan lalu menjadi pemicu utama ketidakpuasan manajemen terhadap pelatih Carlos Pena.

Mohamad Prapanca, Direktur Persija, tidak menyembunyikan kekecewaannya setelah timnya terlempar dari empat besar klasemen.

“Hasil laga melawan Semen Padang sangat-sangat mengecewakan. Tim tidak memiliki daya juang di lapangan,” tegas Prapanca.

Ia menegaskan bahwa keputusan mengenai nasib Pena akan diumumkan dalam waktu dekat, sambil tetap berusaha menyelamatkan target finis empat besar di sisa musim.

“Masa depan pelatih Carlos Pena akan ditentukan dalam minggu ini. Persija akan mencoba melakukan yang terbaik untuk mencapai target empat besar di akhir musim. Bukan tidak mungkin musim depan evaluasi besar-besaran akan dilakukan. Seluruh anggota tim berpotensi untuk dievaluasi, tanpa terkecuali,” jelasnya.

BACA JUGA: Semangat Pelatih Buat Persib Bandung Selangkah Lagi Juara

PSIS Semarang

Sementara itu, PSIS Semarang lebih dulu mengambil tindakan tegas dengan memecat pelatih Gilbert Agius setelah dua tahun lebih menangani tim.

“Hari ini kami mengambil keputusan untuk memberhentikan Coach Gilbert karena hasil yang tidak sesuai dengan harapan,” ujar Agung Buwono dalam pernyataan resmi.

Agius yang sempat memimpin latihan terakhir pada Senin (28/4/2025) digantikan oleh asisten pelatih Muhammad Ridwan untuk sisa musim.

“Pada sisa musim ini, Coach Ridwan bakal menjadi caretaker PSIS Semarang,” jelas Agung.

Tugas berat menanti Ridwan yang harus segera membangkitkan performa tim, dimulai dari laga melawan Bali United di Stadion I Kapten Wayan Dipta, Kamis (1/5/2025).

Keputusan kedua klub ini menunjukkan betapa kompetisi Liga 1 musim ini semakin ketat, di mana kesalahan kecil bisa berakibat fatal bagi kelangsungan karir pelatih maupun prestasi tim.

Dengan empat laga tersisa, baik Persija maupun PSIS dituntut untuk segera bangkit jika ingin menyelamatkan musim yang penuh gejolak ini. Nasib kedua pelatih menjadi bukti nyata betapa dunia sepak bola profesional tidak pernah memberikan toleransi untuk kegagalan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru