Pep Guardiola Akui Malu dengan Tingkah Lakunya Usai Kalah dari Newcastle United

Tidak Sempurna

Guardiola mengakui ketidaksempurnaannya meski telah menangani ribuan pertandingan. “Setelah 1.000 pertandingan, saya bukan orang yang sempurna, saya membuat kesalahan besar. Alasannya adalah saya ingin membela tim dan klub saya.”

Ketegangan juga melibatkan pemain, dengan kiper City Gianluigi Donnarumma yang harus diantar ke terowongan dan gelandang Joelinton yang ditahan pelatihnya Eddie Howe. Guardiola juga diketahui menyampaikan kata-kata kepada kapten Newcastle Bruno Guimaraes.

Mengenai hal ini, Guardiola menjelaskan, “Kami sudah kenal Bruno selama bertahun-tahun dan setiap kali setelah pertandingan, bahkan di Etihad, kami selalu mengobrol di terowongan atau di mana pun kami mengobrol. Saya tidak tahu apa yang terjadi.”

“Jalan kami selalu bersilangan dan hubunganku dengannya selalu baik. Aku menyukainya. Aku pria yang emosional, aku suka berbicara, menggerakkan tangan, dan sebagainya.”

Di tengah situasi ini, City bersiap menghadapi Bayer Leverkusen di Liga Champions pada Selasa mendatang. Pertandingan ini menjadi momentum penting bagi Guardiola yang akan mencatatkan laga ke-100nya sebagai manajer City di kompetisi elit Eropa tersebut.

Refleksi perjalanan Guardiola bersama City di Liga Champions terungkap dalam pernyataannya. “Saya sadar saya semakin tua. Setiap akhir pekan adalah tonggak sejarah,” katanya, mengingatkan bahwa City adalah satu-satunya tim Inggris yang selalu lolos dalam 14 edisi terakhir.

“Setiap musim kami selalu ada di sana dan mudah-mudahan musim depan kami juga akan ada di sana,” imbuhnya. “Ini istimewa bagi para pemain, manajer, dan semua orang. Menantang diri sendiri dengan tim-tim terbaik di Eropa sungguh luar biasa, sebuah pengalaman yang luar biasa. Bagi klub, dalam hal repetisi, prestise, dan masalah keuangan, ini sangat penting.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru