Ajax mengecam keras aksi pelemparan kembang api yang disebutnya “sangat keterlaluan” hingga mengakibatkan pembatalan laga melawan Groningen. Wasit Bas Nijhuis terpaksa membawa seluruh pemain meninggalkan lapangan Johan Cruyff Arena hanya lima menit setelah pertandingan dimulai. Hal ini menyusul suar dan kembang api yang dinyalakan di belakang salah satu gawang.
Upaya untuk melanjutkan pertandingan 45 menit kemudian justru disambut dengan lebih banyak kembang api, memaksa Nijhuis secara resmi menghentikan pertandingan. “Ajax menganggap apa yang terjadi di stadion malam ini benar-benar keterlaluan,” demikian pernyataan resmi klub Amsterdam itu. “Kami menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang terdampak. Keselamatan penonton dan pemain telah terancam. Hal ini tidak dapat diterima. Kami dengan tegas menjauhkan diri dari pelanggaran ini. Kembang api tidak boleh ada di stadion.”
Laga tersebut dijadwalkan ulang pada Selasa pukul 14:30 CET (13:30 GMT) tanpa penonton. Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB) menyatakan “sepenuhnya memahami” “kekecewaan” dari “sebagian besar pendukung Ajax yang bermaksud baik dan pendukung FC Groningen yang turut serta”. “Mereka yang melakukan ini bukan untuk pertandingan atau sepak bola. Sungguh menyedihkan bagi mereka yang mendukung klub mereka, para pendukung sejati,” tegas mereka.
BACA JUGA: Mengenal Viking FK, Klub yang Kembali Juara Liga Norwegia Setelah 34 Tahun


