Sebenarnya, Liverpool sempat merayakan gol pada menit ke-32 ketika sundulan Ibrahima Konate dari situasi sepak pojok sukses merobek jala Sommer. Sayangnya, kegembiraan itu harus pupus setelah wasit menganulir gol tersebut menyusul tinjauan VAR yang menunjukkan Hugo Ekitike lebih dulu melakukan handball.
Inter tidak tinggal diam. Mereka menciptakan peluang signifikan jelang akhir babak pertama melalui tendangan bebas Nicolo Barella yang melayang tipis di samping gawang, serta upaya Piotr Zielinski dan sundulan Lautaro Martinez yang berhasil diblok Alisson Becker. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, tempo pertandingan tetap tinggi. Ekitike kembali menguji Sommer pada menit ke-63 setelah menusuk dari sisi kiri, namun sepakannya tepat mengarah ke pelukan kiper. Inter merespons lewat tembakan Marcus Thuram yang melenceng tipis ke sisi kanan gawang. Liverpool terus menekan. Pada menit ke-80, Conor Bradley melepaskan ancaman dari sudut sulit, namun Sommer lagi-lagi menunjukkan ketangguhannya.
Momen paling menentukan tercipta pada menit ke-84. Liverpool mendapatkan hadiah penalti setelah Alessandro Bastoni dianggap melanggar Florian Wirtz di kotak terlarang. Dominik Szoboszlai maju sebagai eksekutor dan tanpa cela mengirim bola ke pojok kiri atas gawang. Gol yang tercipta pada menit ke-88 itu lantas menjadi satu-satunya pembeda di laga ini, memastikan kemenangan 1-0 untuk tim tamu.
Dengan tambahan tiga poin, Liverpool sementara naik ke posisi kedelapan klasemen Liga Champions dengan total 12 poin, sedangkan Inter turun ke urutan kelima dengan perolehan poin yang sama.
