Tensi panas terlihat jelas dengan tiga kartu kuning yang keluar pada 15 menit terakhir babak pertama. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Juventus meningkatkan tekanan. Teun Koopmeiners sempat mengancam lewat tendangan bebas, lalu sundulannya di menit ke-63 memaksa Butez melakukan penyelamatan gemilang.
Namun, keberuntungan berpihak kepada tuan rumah. Setelah Maxence Caqueret nyaris menggandakan keunggulan karena sepakannya membentur tiang, Como akhirnya menancapkan paku terakhir. Pada menit ke-79, Maximo Perrone mengirim umpan terukur kepada Nico Paz. Bintang muda Argentina itu menggiring bola, memotong ke dalam, lalu melepaskan tembakan melengkung yang bersarang mulus di pojok kiri bawah gawang Di Gregorio. Skor berubah 2-0 dan Sinigaglia pun meledak dalam kegembiraan.
Pelatih Juventus, Igor Tudor, merespons dengan memasukkan Dusan Vlahovic, tetapi sudah terlambat. Upaya terakhir Vlahovic dari tendangan bebas di masa injury time berhasil dimentahkan Butez. Peluit panjang berbunyi, menegaskan kemenangan historis 2-0 Como atas salah satu tim terkuat Italia. I Lariani berpesta, sementara Juventus pulang dengan pekerjaan rumah menumpuk.