Mohamed Salah Torehkan Sejarah di Perayaan Besar Anfield

Di tengah kemeriahan perayaan gelar juara Liga Premier Liverpool, Mohamed Salah menambahkan sentuhan istimewa di klub. Ia mencetak gol penyama kedudukan melawan Crystal Palace. Gol tersebut bukan sekadar mengamankan hasil imbang 1-1, tetapi juga mengukir namanya dalam sejarah kompetisi.

Gol penyeimbang Salah di menit ke-84 itu menjadi gol ke-29-nya di liga musim ini. Dengan tambahan 18 assist, Mohamed Salah menyamai rekor Alan Shearer dan Andy Cole untuk keterlibatan gol terbanyak dalam satu musim Liga Premier (47). Selain itu, ia juga meraih Sepatu Emas keempat dalam kariernya, menyamai prestasi legenda Arsenal Thierry Henry.

“Momen ini sangat spesial,” ujar Salah usai pertandingan. “Tapi yang terpenting adalah kami bisa memberikan kebahagiaan kepada fans di hari perayaan ini.”

Pujian dari Mantan Bintang

Ellen White, mantan penyerang Arsenal dan Manchester City, memuji konsistensi Salah sepanjang musim.

“Mo Salah menjalani musim yang luar biasa,” katanya. “Dia tidak hanya produktif di depan gawang, tetapi dia juga kreatif. Dia menunjukkan profesionalisme yang hebat ketika banyak sekali pembicaraan seputar kontraknya dan dia terus membaik seiring berjalannya musim. Senang sekali kita bisa melihatnya di Liga Premier selama beberapa musim lagi.”

BACA JUGA: Aston Villa Resmi Protes ke PGMOL Usai Wasit Kontroversial Gagalkan Peluang Liga Champions

Perayaan Gelar yang Penuh Emosi

Ini adalah kali pertama Liverpool merayakan gelar juara Liga Premier di depan pendukung mereka sejak 1990. Gelar pada 2020 lalu diraih di balik pintu tertutup akibat pandemi, sehingga momen ini terasa begitu istimewa.

Suasana pesta sudah terasa sejak pagi hari. Jalan-jalan di sekitar Anfield dipenuhi lautan merah, dengan ribuan fans berkumpul meski tidak semua memiliki tiket. Crystal Palace, yang baru saja menjuarai Piala FA, juga memberikan penghormatan dengan membentuk guard of honor sebelum kick-off.

Kehadiran Legenda & Momen Spesial

Sejumlah legenda Liverpool hadir, termasuk Jurgen Klopp, yang berhasil membawa The Reds kembali ke puncak sebelum mengundurkan diri. Alan Hansen, mantan kapten yang baru pulih dari masalah kesehatan serius, turut hadir dan berkesempatan menyerahkan trofi.

Meski sempat tertinggal setelah gol Ismaila Sarr, Anfield tetap bergemuruh dengan nyanyian-nyanyian kebanggaan. Gol Salah di akhir laga memicu euforia besar, seolah-olah Liverpool memenangkan pertandingan, bukan sekadar menahan imbang.

Kata-kata Manajer

Arne Slot, yang baru mengambil alih kepelatihan, turut merasakan atmosfer magis itu.

“Para pemain dan penggemar ini benci kekalahan dan itulah yang mereka tunjukkan hari ini,” katanya. “Sudah 35 tahun sejak para penggemar bisa menjadi bagian darinya. Semua orang bisa melihat apa artinya bagi mereka dan itulah yang membuatnya istimewa. Anda bermain sepak bola untuk diri sendiri dan keluarga Anda, tetapi juga untuk para penggemar dan ini adalah hal yang istimewa.”

Meski hanya bermain imbang, Liverpool menutup musim dengan kebahagiaan. Gelar juara, rekor Salah, dan perayaan bersama fans menjadi penanda betapa istimewanya musim ini bagi The Reds. Kini, mereka siap menyambut era baru di bawah Arne Slot, dengan harapan bisa mempertahankan dominasi mereka di musim-musim mendatang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru