Mohamed Salah, dari Lapangan Tandus Hingga Menjadi Ikon Global

Salah: Simbol Harapan dan Inspirasi

Kini di usia 33 tahun, Salah bersiap memulai musim kesembilannya bersama Liverpool. Angka-angka berbicara sendiri: 245 gol dalam 402 penampilan di semua kompetisi sejak bergabung tahun 2017. Dia telah memenangkan segala gelar domestik dan Liga Champions, meski masih mengejar kesuksesan bersama timnas Mesir.

Di Dentists Cafe di timur Kairo, Lamisse El-Sadek bercerita dengan mata berbinar, “Saya masih merasakan kegembiraan ayah saya ketika menonton Salah. Setelah Salah bergabung dengan Liverpool, kami selalu menonton setiap pertandingan di televisi bersama-sama.”

Kafe yang dinamai sesuai profesi pemiliknya ini telah menjadi markas penggemar Liverpool di Kairo. Lamisse yang mengenakan jersey Liverpool dengan nama ayahnya di punggung berkata lirih, “Sayangnya, beliau meninggal dunia dua tahun lalu. Setiap pertandingan Liverpool merupakan dua jam paling membahagiakan di rumah kami setiap minggu.”

Dia melanjutkan, “Salah tidak berasal dari keluarga yang istimewa. Dia sungguh bekerja keras dan berkorban untuk mencapai posisinya saat ini. Banyak dari kita melihat diri kita dalam dirinya.”

Kisah Salah bukan sekadar tentang gol dan trofi, tapi tentang mimpi seorang anak desa yang menginspirasi seluruh bangsa. Dari lapangan tandus Nagrig hingga menjadi raja di Anfield, perjalanannya membuktikan bahwa dengan kerja keras dan tekad baja, tidak ada mimpi yang terlalu besar untuk diraih.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru