Michael Owen Bicara Kutukan Pemain MU, Pindah Malah Gacor

Fenomena unik kembali menghantui Manchester United. Dalam beberapa musim terakhir, sejumlah pemain yang meninggalkan Old Trafford justru meraih sukses besar di klub barunya. Mantan striker MU dan Liverpool, Michael Owen, ikut memberikan analisis soal kondisi ini.

Contoh teranyar adalah Jadon Sancho dan Scott McTominay. Sancho yang dipinjamkan ke Chelsea musim lalu berhasil mengangkat trofi UEFA Conference League. Sementara McTominay tampil luar biasa bersama klub Serie A hingga mempersembahkan Scudetto, terpilih sebagai pemain terbaik, bahkan masuk daftar nominasi Ballon d’Or 2025.

Kisah keduanya menambah panjang daftar pemain yang bersinar usai meninggalkan MU. Fenomena ini membuat publik menyebut ada “kutukan” di tubuh Setan Merah: pemain yang datang ke Old Trafford justru melempem, lalu meledak setelah pindah ke klub lain.

Michael Owen menyoroti situasi ini dalam sebuah podcast bersama Rio Ferdinand. Menurutnya, masalah utama MU bukan pada kualitas pemain yang direkrut, melainkan kondisi internal klub.

Baca Juga: Arsenal Resmi Datangkan Noni Madueke dari Chelsea

“Anda memasukkan pemain-pemain biasa saja ke Liverpool yang harganya hanya 1 juta Pounds. Lalu, Liverpool bisa menjualnya seharga 30 juta Pounds dalam beberapa tahun. Tapi di Man United, tidak begitu,” ujar Owen.

“Menurut saya, masalah di Man United itu adalah lingkungan di dalamnya,” lanjutnya.

Pernyataan Owen terasa relevan dengan kebijakan transfer MU dalam satu dekade terakhir. Klub berjuluk Setan Merah itu jor-joran belanja, termasuk di bursa musim panas 2025 ini dengan menggelontorkan sekitar Rp4 triliun untuk mendatangkan trio penyerang Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko. Namun investasi besar itu kerap berujung mengecewakan.

Sejarah mencatat, banyak pemain top yang gagal moncer di Old Trafford, dijual murah, kemudian kembali menemukan performa terbaik bersama klub lain. Kasus Angel Di Maria menjadi salah satu contoh paling jelas.

“Banyak orang akan bilang, Man United selalu membeli pemain yang malah tampil buruk. Saya rasa, tidak semuanya seperti itu,” kata Owen.

“Ketika mereka membeli Angel Di Maria dan puluhan pemain lainnya, mereka bukanlah pemain yang jelek. Tapi ketika mereka pergi, mereka bisa kembali menjadi sangat bagus,” tutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru