Pelatih Argentina, Diego Placente, melakukan perubahan signifikan usai jeda. Placente rela menarik mundur satu beknya demi menambah daya gedor di lini serang. Strategi ini terbukti jitu. Argentina tampil lebih agresif dan mampu mendominasi penguasaan bola pada paruh kedua.
Hasilnya datang pada menit ke-71. Penyerang Inter Miami, Mateo Silvetti, sukses memecah kebuntuan. Memanfaatkan kelengahan pertahanan Kolombia, Silvetti melepaskan tembakan kaki kanan akurat yang tak mampu dijangkau kiper lawan. Gol tunggalnya memastikan tiket Albiceleste muda ke final.
Upaya Kolombia untuk menyamakan kedudukan kian berat setelah Jhon Renteria menerima kartu kuning kedua pada menit ke-78. Bermain dengan 10 orang, tim asuhan Cesar Torres tetap menunjukkan semangat juang tinggi dan berusaha menekan. Sayang, pertahanan Argentina tampil solid dan kokoh hingga wasit meniup peluit panjang.
