Max Verstappen menyebut suasana di Formula 1 saat ini “menjengkelkan” dan menilai pertanyaan seputar ancaman larangan balapannya sebagai hal yang “kekanak-kanakan”.
Pembalap Red Bull itu akan start dari posisi kedua dalam Grand Prix Kanada setelah kualifikasi hari Sabtu, di belakang George Russell dari Mercedes yang meraih pole position.
Insiden terakhir Max Verstappen terjadi di Spanyol, di mana ia sengaja menabrak Russell, membuatnya kehilangan poin lisensi dan berisiko terkena larangan balapan jika melakukan pelanggaran lagi.
Ketika ditanya tentang situasi tersebut di Sirkuit Gilles Villeneuve, Verstappen bereaksi kesal. “Saya tidak perlu mendengarnya lagi. Anda sudah membahasnya di hari Kamis,” ujarnya. “Ini cuma buang-buang waktu. Sangat kekanak-kanakan. Itu sebabnya saya tidak mau berkomentar banyak—karena dunia ini benar-benar menyebalkan.”
Russell, yang meraih pole pertamanya musim ini, menanggapi dengan santai. “Kita teman, jadi semuanya baik-baik saja,” katanya sambil tersenyum. “Saya masih punya sisa poin di lisensi, jadi mari kita lihat nanti.”
Verstappen sebelumnya mengakui insiden di Spanyol “tidak benar dan seharusnya tidak terjadi”, tetapi menegaskan bahwa ancaman larangan tidak akan mengubah gaya balapnya. “Saya tidak bisa mundur begitu saja dan akan tetap balapan seperti biasa. Saya percaya pada diri sendiri,” tegasnya.
BACA JUGA: Hasil Playoff MPL ID S15: ONIC Amankan Tiket MSC EWC 2025
BUKAN KALI PERTAMA
Ketegangan antara Verstappen dan Russell bukan kali pertama terjadi. Musim lalu, keduanya terlibat perselisihan usai Grand Prix Qatar, di mana Verstappen menuduh Russell berusaha membuatnya kena penalti. Russell membalas dengan menyebut Verstappen “pengganggu”, sementara Verstappen mencapnya “pengkhianat”. Mereka juga bersitegang setelah bertabrakan di sprint race Azerbaijan 2023.
Russell menggambarkan pole-nya di Montreal sebagai “salah satu lap terbaik dalam hidup saya” dan mengaku merinding setelah mencapainya. Namun, ia mengingat kegagalannya memenangi balapan tahun lalu meski start dari pole. “Tahun lalu adalah balapan buruk untuk saya. Hasilnya bisa berbeda, jadi saya ingin menebusnya,” ujarnya.
Meski begitu, ia mengaku was-was dengan performa mobilnya di hari balapan. “Kami punya kecepatan bagus di latihan, tapi semuanya tergantung suhu. Jika besok lebih panas, situasi bisa berubah drastis,” jelasnya.
Sementara itu, McLaren kesulitan beradaptasi di trek Montreal. Oscar Piastri berhasil menempati posisi ketiga, tetapi Lando Norris hanya finis ketujuh setelah melakukan kesalahan di kualifikasi.
Norris mengeluhkan grip yang rendah dan ketidakstabilan mobil. “Kami tidak semudah di trek lain. Grip sangat minim, dan keseimbangan mobil tidak seperti biasanya,” ungkapnya.
Ia juga menguji suspensi depan baru tetapi belum merasakan perbedaan signifikan. “Sulit untuk menilai sekarang. Kami butuh lebih banyak waktu di trek seperti Austria atau Silverstone untuk membandingkannya,” tambah Norris.
Piastri, yang tetap memakai suspensi lama, menyebut perubahan itu bukan peningkatan mutlak. “Ini cuma alternatif. Ada yang lebih baik, ada yang lebih buruk. Saya puas dengan mobil saat ini,” katanya.
Andrea Stella, kepala tim McLaren, membela keputusan Norris mencoba suspensi baru. “Tidak ada masalah dengan performa Lando. Eksperimen ini berhasil, dan preferensi suspensi bisa berbeda tiap pembalap,” jelasnya.