Tak Memperpanjang
Earps memilih untuk tidak memperpanjang pembahasan mengenai hubungannya dengan Hampton dalam wawancara tersebut. Namun dalam buku itu, ia mengungkap berbagai topik lain termasuk kehilangan posisi sebagai kiper utama Inggris menjelang Euro 2025 yang sempat membuat hubungannya dengan Wiegman mengalami ketegangan. Ia menegaskan bahwa situasi tersebut “bukan penurunan hubungan yang cepat”, melainkan sekadar perbedaan perspektif yang tidak mengurangi rasa hormatnya kepada pelatih tersebut.
“Ada hal-hal yang terjadi di musim panas yang kuharap terjadi secara berbeda, tentu saja. Ada percakapan di akhir cerita di mana dia bilang kami seperti keluarga. Kuharap keributan situasi ini tidak mengubah itu,” tambah Earps.
Penjaga gawang berusia 32 tahun yang kini membela Paris St-Germain itu menegaskan tidak ada penyesalan dalam perjalanan karier maupun keputusannya. “Melihat ke belakang adalah hal yang indah, dan mungkin saya akan melakukan hal-hal yang berbeda dengan informasi yang saya miliki sekarang, tetapi saya rasa saya tidak menyesal,” kata Earps. “Penyesalan itu sulit karena berorientasi pada hasil. Kita bisa menjadi pahlawan di mata seseorang, dan penjahat di mata orang lain.”
“Jika Anda melakukan sesuatu dengan integritas dan niat yang benar, saya rasa Anda tidak akan menyesal dalam hidup, apa pun hasilnya.”


