Manchester United harus menelan pil pahit di Derby Manchester pertama musim ini. Bertandang ke Etihad Stadium, Minggu (14/9) malam WIB, Setan Merah tumbang 0-3 dari tuan rumah Manchester City. Gol-gol kemenangan The Citizens dicetak Phil Foden serta dua lesakan Erling Haaland yang tak mampu dibendung lini belakang United.
Hasil ini memperpanjang catatan negatif United di bawah asuhan Ruben Amorim. Meski klub telah jor-joran belanja pemain pada bursa transfer musim panas lalu, performa tim belum juga menunjukkan sinyal kebangkitan. Wajar bila kekecewaan suporter semakin besar, apalagi mereka berharap kehadiran Amorim bisa membawa perubahan signifikan.
Amorim sendiri tidak menutupi buruknya permainan anak asuhnya. Dalam keterangannya seusai laga, ia mengakui United kalah dalam banyak aspek permainan. Ia menyebut timnya masih dalam tahap pembangunan, namun hal itu tak bisa menjadi alasan bagi klub sebesar Manchester United.
“Kami bermain menghadapi pelatih yang sudah menjuarai tujuh kali Liga Primer, sementara kami sedang membangun sesuatu dan berusaha kembali jadi pesaing. Saya tidak mau berlindung dari kritik. Kami memang harus tampil lebih baik,” kata Amorim dikutip dari situs resmi klub.
Baca Juga: Pesta Fans Grimsby Usai Tumbangkan Manchester United
Pelatih asal Portugal itu menambahkan, jika dibandingkan musim lalu, ada sedikit peningkatan dalam permainan United. Namun, detail kecil yang menentukan jalannya pertandingan tetap belum bisa dimaksimalkan oleh timnya.
“Musim lalu kami bisa imbang dan bahkan menang melawan City. Hari ini ada beberapa hal yang lebih baik, tapi jelas belum cukup. Detail kecil membuat perbedaan besar, dan kami gagal di situ,” ujarnya.
Kekalahan di Etihad menjadi tamparan keras bagi United yang tengah berusaha kembali bersaing di papan atas Liga Inggris. Fans kini mulai mempertanyakan arah proyek jangka panjang di bawah Amorim.
Meski demikian, eks pelatih Sporting CP itu menegaskan timnya butuh waktu sekaligus konsistensi untuk kembali ke jalur kemenangan.
“Kami memang sedang membangun, tapi itu bukan alasan untuk kalah. United harus selalu bermain untuk menang. Itu tuntutan yang melekat pada klub ini,” tegasnya.
Derby Manchester kali ini seakan menegaskan jarak kualitas antara City dan United. Guardiola dengan mesin kemenangan yang sudah mapan, sementara Amorim masih berusaha menemukan formula terbaik bagi skuad anyarnya.
Laga ini pun menjadi pengingat bahwa proses pembangunan membutuhkan waktu, namun kesabaran fans jelas tidak tanpa batas.