Cristiano Ronaldo tak mampu mengulang kisah suksesnya di periode kedua bersama Manchester United. Bek Harry Maguire mengungkap alasan di balik kegagalan megabintang Portugal tersebut.
Ronaldo kembali ke Old Trafford pada musim panas 2021 setelah ditebus MU dari Juventus seharga 17 juta euro atau sekitar Rp320 miliar. Kehadirannya kala itu disambut euforia besar oleh fans Setan Merah yang berharap sang legenda bisa membawa kembali kejayaan.
Namun, perjalanan keduanya di Manchester hanya berlangsung satu setengah musim. Ronaldo gagal mempersembahkan gelar juara, berbanding terbalik dengan periode pertamanya di klub, dan ia sukses mengoleksi tiga trofi Premier League, satu Liga Champions, dan meraih Ballon d’Or.
Bek MU, Harry Maguire, menjelaskan bahwa masalah utama Ronaldo terletak pada ketidaksesuaian gaya bermain dengan taktik manajer Ole Gunnar Solskjaer saat itu.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Akhirnya Pecahkan Kutukan Lawan Jerman
“Sistem kami di bawah Ole adalah bermain menyerang, menekan seperti mesin. Kami memang bukan tim terbaik, tapi intinya adalah taktik dan menjaga formasi,” ujar Maguire dikutip dari Mirror.
“Ronaldo dan kami tidak cukup beradaptasi dengannya. Anda bisa melihat dia sangat kesal dan frustrasi,” tambahnya.
Meski demikian, Maguire menegaskan bahwa Ronaldo tetap menunjukkan kualitas luar biasa meski usianya sudah melewati 30 tahun. Selama periode keduanya di MU, CR7 mampu mencetak 27 gol dari 52 penampilan di semua kompetisi.
“Saya tidak bisa berkata buruk tentangnya. Sungguh luar biasa bermain bersamanya. Bahkan ketika dia baru saja masuk, itu luar biasa,” tutup Maguire.
Kegagalan Ronaldo di periode kedua bersama MU juga sempat menjadi bahan diskusi publik. Beberapa pihak menilai kembalinya sang megabintang lebih banyak memberi tekanan ketimbang solusi bagi tim.
Apalagi, adaptasinya yang kurang mulus membuat pola permainan tim kerap berubah untuk menyesuaikan dengan gaya bermainnya.
Kini, Ronaldo melanjutkan karier di Arab Saudi bersama Al Nassr, di mana ia kembali tampil tajam. Sementara itu, MU terus berupaya membangun kembali tim dengan komposisi pemain yang sesuai visi pelatih.