Buktikan Ketangguhan
Meski tidak tampil gemilang, Liverpool sekali lagi membuktikan ketangguhan mereka dengan meraih kemenangan. Yang mencolok, mereka melakukannya tanpa mengandalkan Wirtz dan Isak dari menit awal. Duet Gravenberch dan Ekitike justru menjadi penentu dengan performa mengesankan di awal musim.
Gravenberch tampil memukau, menunjukkan kualitas finishing dan teknik individu yang sulit dihentikan, termasuk saat memperdaya Pickford yang sudah terjun. Sementara Ekitike membuktikan nilai tukarnya meski harus bersaing dengan Isak. Striker seharga £70 juta dari Eintracht Frankfurt itu menunjukkan insting alami sebagai finisher, memberikan sinyal kuat bahwa ia layak diperhitungkan di posisi tengah meski Slot sempat mengisyaratkan peran di sayap.
Everton menghadapi tantangan berat setelah kebobolan dua gol di babak pertama. Namun, mereka bangkit dan memberi tekanan serius di babak kedua, meski akhirnya gagal menambah gol. David Moyes masih terus mencari kemenangan pertamanya di Anfield setelah 23 kunjungan, sementara Liverpool semakin kokoh di puncak klasemen.
Meski kalah, Everton menunjukkan semangat yang patut diacungi jempol. Mereka tidak menyerah dan justru memaksa suporter Liverpool berteriak meminta wasit mengakhiri pertandingan. Grealish dan Ndiaye menjadi sumber kreativitas, namun lini depan Everton masih tampak lemah. Beto ditarik pada babak kedua setelah tampil suram dan digantikan Thierno Barry, pemain anyar £27 juta dari Villarreal. Sayangnya, pemain 22 tahun itu tidak mampu memberi dampak signifikan terhadap Virgil van Dijk dan Ibrahima Konaté. Kelemahan inilah yang berpotensi merusak kerja keras Everton dan harus segera ditangani Moyes pada jendela transfer mendatang.