Lionel Messi mengakhiri penampilan terakhirnya di ajang internasional dengan hasil yang tidak sesuai harapan, tetapi sorotan tetap tertuju padanya. Legenda Argentina berusia 38 tahun itu—yang dianggap sebagai salah satu pemain terbesar sepanjang masa—mengalami kekalahan 4-0 saat Inter Miami menghadapi mantan klubnya, Paris Saint-Germain, dalam Piala Dunia Antarklub di Atlanta.
“PSG bermain luar biasa, mereka juara dalam banyak hal, tetapi penonton tetap datang untuk menyaksikan Lionel Messi, bahkan di usianya yang ke-38,” ujar pelatih Inter Miami, Javier Mascherano, setelah pertandingan yang dihadiri lebih dari 65.000 penonton.
Lucas Beraldo, bek PSG, juga memberikan pujian: “Leo adalah sosok yang istimewa. Bermain bersamanya adalah pengalaman tak terlupakan. Dulu saya masih kecil dan menyaksikan kehebatannya di TV, jadi ini sangat berarti.”
Pertanyaan besar kini muncul: Akankah ini menjadi penampilan terakhir Messi di panggung global?
Kontrak Messi dengan Inter Miami akan berakhir pada 2025, dan tidak ada kepastian apakah ia akan melanjutkan kariernya setelahnya. Bahkan, Messi sendiri belum memutuskan apakah akan tampil di Piala Dunia 2026, yang akan digelar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.
Rekan-rekannya, seperti Nicolas Otamendi dan Luis Suárez, meyakini bahwa Messi akan bertahan hingga turnamen tersebut. Namun, Guillem Balague, penulis biografi Messi, menyatakan bahwa “tidak ada yang tahu, termasuk Messi sendiri.”
Balague menambahkan bahwa keluarga Messi telah menetap dengan nyaman di Miami, dan pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak sedang berlangsung. “Saat ini, ia menjalani segalanya satu per satu—pertandingan demi pertandingan, turnamen demi turnamen,” tulisnya.
BACA JUGA: Ze Valente Merepat ke Klub Legendaris PSIM Yogyakarta
TETAP MENTERENG
Meski performa puncaknya telah berlalu, Messi tetap menunjukkan kilasan kejeniusannya. Dalam laga melawan PSG, ia hampir mencetak gol dari tendangan bebas dan beberapa kali menguji kiper Gianluigi Donnarumma. Salah satu momen terbaiknya adalah umpan spektakuler kepada Suárez, yang sayangnya gagal dimanfaatkan.
“Itulah sentuhan khas Messi—umpan sempurna yang mengalahkan pertahanan lawan. Sayang Suárez tidak bisa menyelesaikannya,” komentar Don Hutchison, analis Dazn.
Messi telah menorehkan sejarah sebagai pencetak gol terbanyak untuk Barcelona, Argentina, dan Inter Miami. Namun, pada usia 38 tahun, waktunya di lapangan hijau perlahan mendekati akhir.
Jika ini benar-benar penampilan terakhirnya di kompetisi global, sepak bola telah menyaksikan salah satu legenda terbesarnya. Dan meski PSG—klub yang pernah ia tinggalkan—kini lebih sukses tanpa dirinya, Messi tetap menjadi magnet yang menarik jutaan mata untuk menyaksikan setiap sentuhan terakhirnya.
Masa depan Messi masih samar, tetapi satu hal yang pasti: warisannya dalam sepak bola tak akan pernah terlupakan.