Lando Norris mengaku merasa “sangat gembira” meski harus puas di posisi kedua dalam kualifikasi Grand Prix Miami. Ia kalah tipis 0,065 detik dari Max Verstappen. Pembalap McLaren itu mengaku frustrasi gagal merebut pole position, namun lebih memilih fokus pada kemajuan yang telah dicapai timnya dalam mengatasi masalah performa mobil.
“Saya sangat senang dengan hasil akhirnya,” kata Lando Norris. “Sayang sekali jika Anda gagal meraih pole, jadi itu satu-satunya hal yang membuat frustrasi. Namun saya telah mencoba berbagai hal, saya telah melakukan berbagai hal dengan tim untuk mencoba dan bekerja lebih keras di area ini dan banyak hal telah mengalami kemajuan. Jadi saya senang. Mungkin belum sampai di sana, tetapi senang dengan kemajuannya.”
Pebalap berusia 24 tahun itu mengakui bahwa sepanjang musim ini mobilnya kerap sulit dipacu maksimal dalam mode kualifikasi. Namun di Miami, komunikasi antara dirinya dan tim mulai menunjukkan perbaikan. Meski melakukan kesalahan di tikungan terakhir yang merenggut peluang pole, Norris tetap optimis.
“Max melakukan putaran Max sekali lagi dan saya tidak bisa menyalahkannya,” ujarnya tentang rivalnya dari Red Bull itu.
BACA JUGA: Antara Pelajaran Masa Lalu dan Tantangan Baru untuk Seorang Solskjaer
PELUANG
Rekan setimnya, Oscar Piastri, juga merasa punya peluang merebut pole sebelum akhirnya harus puas di posisi keempat. Pembalap Australia itu menyalahkan “eksekusi yang buruk” sebagai penyebab kegagalannya.
“Jaraknya selalu dekat, dan keunggulan kami sedikit lebih besar pada hari Minggu, tetapi gambaran kami tentang posisi kami adalah jika kami membuat kesalahan, kami akan kalah dan itu terbukti sepanjang tahun,” kata Piastri.
Andrea Stella, kepala tim McLaren, mengungkapkan analisis teknis di balik ketertinggalan timnya dari Red Bull dalam pace kualifikasi.
“Kami sekarang memiliki cukup statistik untuk mengonfirmasi kesan awal kami di Bahrain selama uji coba (pramusim),” jelas Stella, “bahwa mobil lebih mudah dieksploitasi dalam hal performa dalam simulasi balapan, daripada pada satu putaran dengan trim kualifikasi dan ban baru.”
Stella menambahkan bahwa tim terus berupaya meningkatkan umpan balik mobil bagi pembalapnya: “Hanya untuk memastikan maksud saya jelas, ini adalah mobil yang tidak memberi banyak ‘isyarat’, yang merupakan istilah teknis yang kami gunakan, dan ini berarti tidak mudah bagi para pembalap kami untuk mengulang beberapa performa hebat yang dapat kami lihat di putaran individu.”
VERSTAPPEN
Sementara itu, Verstappen mengaku puas dengan pembaruan lantai mobil Red Bull yang diujicobakan di Miami, meski mengingatkan bahwa trek Miami yang unik menyulitkan evaluasi penuh.
“Yang ingin kami capai tentu saja adalah keseimbangan yang lebih baik di dalam mobil,” kata juara dunia tiga kali itu. “Sekarang trek ini tidak selalu mudah untuk mengatakan bahwa Anda telah meningkatkan atau mencapai sesuatu karena menurut saya tata letaknya sangat aneh. Jadi butuh sedikit lebih banyak waktu.”
Stella menyoroti kecerdikan Red Bull tidak hanya di lintasan tapi juga dalam permainan psikologis: “Red Bull, mereka sangat ahli dalam membuat mobil cepat. Menurut saya, mereka sangat ahli dalam mengendarai mobil cepat, dan mereka juga sangat ahli dalam menciptakan narasi yang menguntungkan mereka.”
Dengan grid yang diisi pembalap muda Kimi Antonelli dari Mercedes di posisi ketiga, balapan di Miami diprediksi akan berlangsung ketat. Norris, yang terakhir menang di Australia, merasa optimis bisa menantang Verstappen.
“Saya tidak hanya mengharapkan persaingan dari Max. Kimi tampil cepat sepanjang akhir pekan dan begitu pula Oscar. Jadi ya, saya hanya mengharapkan balapan yang sulit dari semua aspek,” pungkas Norris.