Krisis Performa Skotlandia yang Mengkhawatirkan Jelang Kualifikasi Piala Dunia

Suasana muram menyelimuti Hampden Park usai Skotlandia tumbang 1-3 dari Islandia dalam laga persahabatan. Kekalahan ini menjadi alarm merah bagi Steve Clarke dan skuadnya, terutama karena ini merupakan pertandingan kedua beruntun di kandang sendiri dimana mereka kebobolan tiga gol.

Andy Robertson, sang kapten, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. “Kami bermain terlalu mudah – setiap peluang lawan berbuah gol,” ujar bek Liverpool itu dengan nada frustrasi. “Kami masih jauh dari cukup baik.”

Statistik terakhir memang mengkhawatirkan. Hanya satu kemenangan dalam 10 laga persahabatan terakhir, ditambah kekalahan memalukan 0-3 dari Yunani Maret lalu. Performa ini jelas bukan modal bagus menyambut kualifikasi Piala Dunia September mendatang.

Steve Clarke sendiri tampak kebingungan mencari solusi. “Malam ini tidak dimulai dengan baik,” akunya, merujuk pada cedera kiper Angus Gunn di menit awal yang memaksa debut Cieran Slicker. Namun pelatih 60 tahun itu tak bisa menjadikan ini alasan untuk pertahanan yang bolong.

BACA JUGA: Hallgrimsson Puas dengan Kemajuan Timnas Irlandia Usai Imbang Lawan Senegal

Komentator dan mantan pemain tak kalah keras. Steven Thompson dengan tegas menyatakan: “Pertanyaan akan diajukan kepada Clarke.” Sementara James McFadden mengingatkan: “Kami perlu momentum untuk menghadapi grup sulit di kualifikasi.”

Willie Miller bahkan lebih keras lagi: “Ini tidak bisa diterima. Pertahanan kami tidak terorganisir.” Kritik pedas ini menunjukkan betapa performa tim telah mengecewakan fans yang selalu setia mendukung.

Lyndon Dykes mencoba memberikan pencerahan: “Kita perlu kembali ke hal dasar.” Namun waktu bagi Skotlandia untuk berbenah semakin sempit. Laga kontra Liechtenstein dalam dua hari menjadi ujian seberapa cepat mereka bisa bangkit.

Dengan reputasi yang mulai terkikis dan kepercayaan diri yang merosot, Skotlandia berada di persimpangan jalan. Apakah ini awal dari krisis berkepanjangan, atau justru titik balik menuju kebangkitan? Jawabannya akan segera terlihat di pertandingan-pertandingan mendatang.

Satu hal yang pasti: seperti kata Robertson, mereka harus “memperbaiki ini dengan cepat” jika tak ingin impian Piala Dunia kembali pupus.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru