Kabar duka yang menyelimuti sepakbola belakangan ini, terutama bagi para penggemar Liverpool, dengan berita meninggalnya Diogo Jota menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir. Kepergian seorang bintang lapangan selalu menyisakan luka mendalam, bukan hanya bagi klub yang dibela, rekan setim, dan para suporter, melainkan juga bagi keluarga yang ditinggalkan.
Penyerang lincah ini meninggal dunia pada Kamis, 3 Juli 2025, sekitar pukul 00.30 waktu setempat, akibat kecelakaan mobil tragis di kilometer 65 jalan A-52, dekat wilayah Zamora, Sanabria, Spanyol. Mobil Lamborghini yang ia kendarai bersama saudaranya, Andre Silva, dilaporkan mengalami pecah ban saat mencoba menyalip kendaraan lain, menyebabkan kendaraan oleng, menabrak pagar pembatas, dan terbakar habis.
Tragedi yang menimpa Jota dan Silva secara tragis ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam, tetapi juga secara otomatis memunculkan pertanyaan krusial di balik layar: bagaimana nasib kontrak seorang pemain profesional seperti Diogo Jota setelah kematiannya?
Di sinilah regulasi FIFA menjadi sorotan utama. Dalam situasi duka seperti ini, penting untuk memahami bagaimana federasi sepak bola dunia mengatur perihal kontrak pemain yang meninggal dunia, serta bagaimana klub, seperti yang mungkin akan dilakukan Liverpool, bisa saja melampaui kewajiban hukum demi menghormati mendiang dan keluarganya.
BACA JUGA: Bakat Luar Biasa Zulkifli Lukmansyah Terasah di Piala Presiden 2025