Konferensi Pers FAM yang Kacau Balau: Lebih Tragis dari Komedi Deepavali

Masalah Kewarganegaraan dan Transparansi

Tekanan kini tidak hanya menimpa FAM. Kementerian Dalam Negeri juga dituntut memberikan penjelasan tentang proses cepat kewarganegaraan tujuh pemain yang kabarnya hanya memakan waktu empat bulan. Hal ini dianggap menampar ribuan individu tanpa kewarganegaraan yang telah menunggu bertahun-tahun untuk diakui, memicu kemarahan publik.

Lelucon tragis ini, yang sebenarnya bisa dihindari andai FAM bersikap jujur dan terbuka sejak awal, justru membuat para penggemar sepakbola semakin frustrasi. Ketidakhadiran Presiden Kehormatan Tan Sri Hamidin Amin, Presiden Sementara Datuk Wira Mohd Yusoff Mahadi, dan Sekjen Datuk Noor Azman Rahman (yang dikabarkan diskors) semakin memperburuk citra. Konferensi pers yang terburu-buru dan terkesan melempar Datuk Sivasundram untuk membaca naskah tanpa kejelasan penulisnya hanya menegaskan bahwa uang tidak bisa membeli kelas.

Sepakbola Malaysia kini berada di persimpangan jalan. Kegagalan para pemangku kepentingan untuk menunjukkan transparansi dan akuntabilitas hanya mencerminkan budaya “asal ikut perintah” dan delusi di tubuh federasi. Saat rakyat merayakan Deepavali, bagi FAM dan sepakbola Malaysia, seolah tidak ada cahaya di ujung terowongan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru