Peran Tunku Ismail dan ‘Kelas Dunia’ yang Dipertanyakan
Sorotan tajam tertuju pada Rob Friend dan Peter Cklamovski, yang dalam upaya menyanjung, justru menimbulkan pertanyaan baru mengenai peran Pemangku Raja Johor, Tunku Ismail Ibrahim, dalam struktur FAM. Kedua ekspatriat tersebut (Friend dari Kanada, Cklamovski dari Australia) berulang kali memuji Tunku Ismail, bahkan mengungkapkan bahwa beliau yang membujuk Perdana Menteri Anwar Ibrahim untuk mendanai tim nasional sebesar RM15 juta dalam Anggaran 2025.
Pernyataan ini sontak memicu pertanyaan: Apa sebenarnya peran Tunku Ismail di FAM? Apakah ia pembuat keputusan? Dan apakah keterlibatan ini etis mengingat ia juga pemilik klub Johor Darul Ta’zim (JDT)? Upaya menjilat tersebut justru mengesankan bahwa FAM tidak mampu menjalankan fungsi dasar seperti penyediaan akomodasi, penerbangan carter, dan fasilitas tim nasional, bahkan mengatur sebuah konferensi pers pun tidak becus.
Selain itu, klaim Friend yang menyebut stafnya sebagai “kelas dunia” menjadi bumerang. Profesionalisme yang digembar-gemborkan tidak terlihat saat para pejabat menolak mengungkap siapa pelapor atau agen yang melaporkan kasus tujuh pemain tersebut kepada FIFA. Lebih lanjut, timbul pertanyaan mengapa tujuh pemain yang terlibat tidak diizinkan berbicara kepada media untuk memberikan klarifikasi.